Persib Bandung bertanding layaknya tim tamu ketika menjamu Persija Jakarta di Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kab. Bandung, Sabtu (9/1) malam. Tampil tanpa dukungan penuh bobotoh dan tiga pilar andalannya, agresivitas Persib tenggelam dan cuma bisa bermain imbang 0-0 dalam duel klasik kontra rival abadinya tersebut.
Hasil imbang melawan Persija otomatis memupus rekor sempurna Persib yang dalam empat laga sebelumnya selalu menang jika bermain di kandang. Tambahan satu poin juga tidak mengangkat posisi Persib dari papan tengah klasemen.
Manajer Persib H. Umuh Muchtar mengaku kecewa dan meminta maaf kepada bobotoh Persib karena "Pangeran Biru" tidak mampu meraih kemenangan atas Persija, kemenangan yang amat didambakan bobotoh setelah sebelumnya kecewa karena "Maung Bandung" dicundangi Persema Malang 0-3.
"Atas nama Persib, saya meminta maaf kepada seluruh bobotoh karena Persib tidak bisa menang (atas Persija). Sebenarnya, kami memiliki beberapa peluang bagus, tetapi para pemain tampil tergesa-gesa dalam menyelesaikan peluang. Hal ini tentu akan menjadi catatan untuk diperbaiki agar kami bisa meraih target (menang) pada pertandingan selanjutnya melawan PSPS," kata Umuh seusai pertandingan.
Selain eksekusi akhir yang terburu-buru, minornya aksi Persib dinilai Umuh tidak lepas dari pengaruh absennya tiga pilar di sektor tengah yaitu gelandang serang Suchao Nutnum, gelandang bertahan Hariono, dan bek sayap Gilang Angga.
Absennya ketiga pemain ini tampaknya menjadi alasan perubahan formasi Persib yang mengubah pakem dasar 3-5-2 menjadi 4-4-2 dengan menempatkan Wildansyah sebagai stopper tambahan melengkapi Maman Abdurahman, Christian Rene, dan Nova Arianto. Peran Hariono diisi Eka Ramdani, sedangkan Cucu Hidayat mengisi pos Gilang Angga.
Formasi ini tampaknya belum bisa diaplikasikan dengan baik oleh Atep dkk. Buktinya, Persib yang terbiasa memplot lima pemain tengah justru tampak kerepotan mengalirkan bola di lapangan tengah.
Pada babak pertama, Persija tampak lebih tenang dalam menguasai permainan dan mengendalikan distribusi bola di lini tengah. Sektor sayap mereka yang diisi Ismed Sofyan dan Salim Alaydrus juga bisa menutup akselerasi Atep maupun Cucu.
Akibatnya, Persib lebih banyak menyerang secara frontal mengandalkan bola-bola panjang dari lini belakang untuk Cristian Gonzales dan Airlangga. Meski begitu, "Pangeran Biru" sanggup mencetak lebih banyak peluang. Tiga tembakan mengarah langsung ke gawang M. Yasir, dua di antaranya bahkan nyaris berbuah gol.
Peluang pertama hadir pada menit kedua belas melalui kerja sama segitiga Cucu Hidayat, Airlangga, dan Gonzales. Namun, tembakan Gonzales yang menyambut umpan sundulan Airlangga masih bisa diblok Yasir dengan baik. Dua belas menit kemudian, Airlangga mendapatkan peluang matang. Berawal dari tembakan spekulasi kaki kiri Cucu Hidayat dari titik 28 meter yang gagal dibendung Yasir dengan baik. Malang, bola muntah yang langsung disambar Airlangga di mulut gawang juga bisa dengan sigap ditepis Yasir. Selebihnya, Gonzales dan Airlangga sulit bergerak karena penjagaan ketat duet bek lugas "Macan Kemayoran" Abanda Herman dan Leonard Tupamahu.
Persija memiliki peluang dari tembakan-tembakan spekulasi Salim Alaydrus dan eksekusi tendangan bebas Ismed Sofyan. Sepasang kesempatan didapatkan oleh mereka pada menit ke-32 dan 36, tetapi tidak berbuah gol karena dihadang refleks Sinthaweechai Hathairattanakool.
Meskipun berjalan lebih terbuka, duel pada babak kedua cenderung membosankan, Persib masih belum bisa bangkit di lini tengah, sedangkan Persija lebih sering memainkan bola di sektor sayap dan tampak cukup puas dengan hasil imbang. Sampai laga usai, skor nihil gol tetap bertahan.
"Sama seperti pertandingan-pertandingan sebelumnya, kami sebenarnya memiliki banyak peluang yang harusnya bisa dijadikan gol. Namun, penyelesaian akhir yang selama ini menjadi polemik masih terulang. Proses serangan yang dilakukan pemain belakang dan tengah sudah cukup bagus. Hanya, finishing pemain depan tidak menemui sasaran," kata Pelatih Persib Jaya Hartono.
Performa top scorer LSI empat musim beruntun Cristian Gonzales yang cuma mencetak satu gol dari sebelas laga boleh jadi menjadi faktor menurunnya produktivitas Persib. Namun, Jaya menilai Gonzales belum habis. "Dia selau dijaga ketat sehingga peluangnya selalu ditutup. Tetapi saya kira dia belum habis," ujarnya.
Sementara itu, satu poin dari Bandung amat disyukuri kubu Persija Jakarta. "Persib memiliki peluang bagus, tapi Persija juga punya beberapa kesempatan mencetak gol. Permainan kedua tim berimbang. Namun, satu poin dari laga tandang jelas sangat berarti bagi kami. Ini hasil maksimal untuk Persija," kata Maman Suryaman, Pelatih "Macan Kemayoran".
Untuk penebusan, Persib menargetkan kemenangan pada laga kandang berikutnya kontra PSPS Pekanbaru. Pertandingan ini akan digelar di Stadion Si Jalak Harupat Selasa (12/1) dan bisa disaksikan langsung oleh bobotoh. Panpel telah menyediakan tiket untuk bobotoh dan membuka loket pembelian di Stadion Siliwangi pada Minggu (10/1) mulai pukul 10.00-15.00 WIB. (A-168)
Source: PR
Minggu, 10 Januari 2010
Label: Update
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar