Persib Bandung dinilai PT Liga Indonesia (Liga) paling berhasil melakukan rasionalisasi dalam pimbiayaan klub melalui pemasukan dana di luar APBD. Hal itu berdasarkan catatan komersial Liga dalam satu putaran Liga Super Indonesia (LSI) 2009/2010.
"Persib telah melakukan transformasi klub tercepat di antara tujuh belas klub lainnya dalam hal komersial. Mereka mampu menghasilkan pemasukan dari dana lain di luar APBD, bahkan sudah mulai meninggalkan APBD. Hal itu bisa terlihat dari banyaknya permintaan sponsorship ke Persib," ujar Direktur Keuangan Liga, Koko Afiat seusai evaluasi bulanan di Sekretariat Liga, Kuningan, Jakarta, Selasa (19/1).
Cepatnya reformasi Persib itu, menurut dia, dapat dilihat dalam pengelolaan dana. Dalam pengadaan promosi sudah di luar kapasitas. Hal itu juga bisa dilihat dari saham mayoritas yang kini dipegang swasta. Dengan pengelolaan marketing yang baik, ujar Koko, justru dengan swasta murni klub bisa melahirkan inovasi bisnis.
"Mereka bisa melahirkan banyak inovasi bisnis seperti wisata nonton dengan tiket seharga Rp 1 juta atau menjual papan iklan (a board) secara eceran saat Persib bermain," katanya.
Hal itu, kata Koko, yang harus dicontoh oleh klub lain. Menurut dia, Arema sudah mulai mengikuti jejak Persib. Dengan menyebarkan inovasi bisnis Persib ini justru akan membantu klub-klub yang masih bertahan dengan APBD hingga mereka bisa kompetitif.
"Karena nanti, keberhasilan komersial akan membantu keberhasilan tim, misalnya untuk belanja pemain. Klub tidak perlu bingung lagi. Nantinya, akan ada assessment keuangan klub tahap II, lanjutan dari awal LSI dimulai. Nantinya, kami akan melakukan grading untuk aspek finansial dan aspek sektor lainnya, legal, infrastruktur, personal administrasi, dan sporting. Assessment akan dilakukan pada Juli hingga Agustus mendatang," tuturnya.
Source: PR
Rabu, 20 Januari 2010
Label: Update
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar