Pelatih Persib Bandung, Jaya Hartono menolak membicarakan soal nonteknis, termasuk masa depannya, juga tim dan sejumlah pilarnya, menyusul ancaman manajemen tim untuk melakukan perombakan di putaran kedua nanti. Selain alasan tidak mengetahuinya, ia juga melihat masa depan timnya masih tanda tanya.

"Jangan tanya soal nonteknis. Jangan bicara nonteknis, karena semuanya masih tanda tanya. Saya juga tidak tahu persoalan itu," katanya ketika ditanya wartawan mengenai skenarionya menghadapi putaran kedua mendatang, usai sesi latihan sore di Stadion Persib, Jln. A. Yani Bandung, Selasa (29/12).

Ketimbang membicarakan masalah nonteknis, Jaya mengaku lebih senang membahas persoalan teknis, terutama mengenai kondisi tim dan apa yang telah dilakukannya pada sesi latihan hari itu. "Kita bicarakan teknis saja. Bicarakan apa yang kita lakukan hari ini," ujarnya.

Seperti diberitakan "GM", Selasa (29/12), Manajer Persib, H. Umuh Muchtar menyatakan semua elemen yang ada di tim, baik pelatih maupun pemain, terancam diganti pada putaran kedua mendatang, jika dalam sisa putaran pertama ini tidak menunjukkan perbaikan kinerja. Karena itu, Jaya menolak membicarakan persoalan nonteknis yang tidak diketahui dan menurut mantan pelatih Deltras Sidoarjo itu, semuanya masih tanda tanya.

Kondisi tim

Dikatakan Jaya, kondisi tim menjelang pertandingan lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) 2009/2010 melawan Persija Jakarta, 9 Januari mendatang, tidak cukup ideal untuk sebuah persiapan. Pasalnya ia harus kehilangan sedikitnya tujuh pemain pilar yang harus bergabung dengan tim nasional Indonesia, Thailand, dan izin pulang ke Brasil.

"Kondisi ini merupakan ulangan seperti persiapan kita menghadapi Pelita Jaya dulu. Ini kejadian yang kedua kalinya. Tapi latihan harus tetap jalan dengan pemain seadanya," ujarnya.

Tujuh pemain yang dimaksud Jaya adalah Nova Arianto, Hariono, Eka Ramdani, Budi Sudarsono yang harus bergabung dengan timnas Indonesia, Sinthaveechai "Kosin" Hathairattanakool, Suchao Nuchnum (Thailand), dan Hilton Moreira yang meminta izin pulang ke negaranya.

"Kondisi tim seperti ini merupakan dilema buat saya. Tapi, apa mereka (publik sepak bola Bandung, red) mau mengerti kondisi ini. Mereka tidak tahu kondisi kita ini. Saya hanya berharap, para pemain timnas kita nanti bisa pulang tanpa mengalami cedera," katanya

Source: GM



readmore »»



Persib pada Grafik Terendah
Yusuf Bachtiar, " Soal Kekalahan Jangan Jadi Polemik"

GELANDANG Persib Bandung, Atep (kiri), dikepung tiga rekannya pada sesi latihan sore di Stadion Persib, Jln. A. Yani Bandung, Selasa (29/12). Para pemain terpaksa melakukan latihan di pinggir lapangan karena sebagian lapangan terendam air akibat hujan deras.* ANDRI GURNITA/"PR"

Asisten Pelatih Persib Bandung Yusuf Bachtiar meminta kekalahan skuad "Pangeran Biru" atas Persema Malang 3-0 pekan lalu jangan menjadi polemik berkelanjutan. Sebab, di mata Yusuf yang juga mantan pemain Persib ini, semua tim pasti mengalami fluktuatif permainan, dan saat melawan Persema sedang pada grafik titik terendah. Hal itu terjadi karena puncak performa pemain tercapai di laga-laga sebelumnya.

Hasil seri yang ditorehkan Persib saat melawat ke kandang Sriwijaya FC tersebut pada laga sebelumnya tidak berarti hasil pertandingan berikutnya pun harus lebih baik. "Hasil seri saat melawan Arema saja sudah baik dan jika harus kalah dari Persema, itu karena permainan tim memang tengah menurun setelah melakoni jadwal pertandingan yang tidak memberikan jeda waktu cukup untuk memulihkan kondisi," tutur Yusuf saat ditemui di Stadion Persib Jalan Ahmad Yani Bandung, Selasa (29/12).

Kondisi demikian tidak hanya terjadi pada Persib, tetapi juga tim-tim lainnya. Ia mencontohkan Sriwijaya FC yang juga mendulang hasil tidak memuaskan saat melakoni dua laga tandang ke Malang. Itu terjadi karena puncak performa Sriwijaya pun telah tercapai pada pertandingan sebelumnya.

Oleh karena itu, Yusuf pun lantas meminta pengertian dari berbagai pihak akan hasil yang ditorehkan Persib ini. Lagi pula Persib jangan hanya dinilai dari hasil akhir yang dicapainya. Sebab, ada berbagai tolok ukur lain yang juga perlu mendapat perhatian dan oleh karena itu perlu dimengerti.

"Harus dilihat juga masa persiapan yang dimiliki juga proses pembentukan tim. Jadwal kompetisi yang mesti dilakoni, tim yang harus dihadapi, serta di mana laga-laga tersebut digelar juga harus diperhatikan. Semua komponen tersebut berbeda antara satu tim dengan tim lain, sehingga capaiannya pun pasti berbeda," tutur Yusuf, yang ikut mengantarkan Persib juara Liga Indonesia I.

Yang penting sekarang, menurut Yusuf, bagaimana cara Persib tidak makin terpuruk ketika tiba saatnya grafik permainan menurun. Ketika melawan Persema, meskipun hasil akhirnya tetap kalah 3-0, Persib dianggap berhasil mengantisipasi performa menjadi lebih buruk.

Seperti disampaikan Pelatih Jaya Hartono, pada babak kedua Persib justru mampu mengembangkan permainan dan memperoleh lebih banyak peluang. Alasan yang membuat Persib kalah mengenaskan pada laga tersebut ialah semata-mata faktor ketegangan yang melanda tim di babak pertama pertandingan.

"Tegang karena hujan tiba-tiba turun, sehingga sulit mengontrol bola. Pemain pun jadi serbasalah dan akhirnya bermain hati-hati," ucapnya.

Namun apa pun yang menjadi penyebab kegagalan tersebut, Jaya kini mulai membenahi timnya demi mempersiapkan diri menghadapi laga penting melawan Persija Jakarta 9 Januari mendatang.

Berbekal lima belas pemain yang tersisa, Jaya memimpin sesi latihan Selasa (29/12) sore meski dalam kondisi hujan dan lapangan tergenang air. Maman Abdurahman dkk. hanya diinstruksikan melakukan serangkaian gerakan yang bertujuan melatih kelenturan otot setelah pada pagi harinya melakukan latihan beban di Sport Center Batununggal.

Pekan ini Jaya masih akan memfokuskan perhatiannya pada pembenahan kondisi fisik pemain dan belum akan beranjak pada pemberian taktik dan strategi yang akan dipergunakan kala menjamu Persija nanti. "Bagaimana bisa masuk ke materi itu kalau sebagian pemain inti tidak ada," ujarnya seraya menyebutkan pemain yang tersisa di Bandung tidak semuanya masuk ke skema komposisi tim yang akan dipasangnya nanti. Pemain yang ada pun hanya akan dilatih sentuhan dan pengertian antarrekan setim.

Sementara itu, menyoal teguran yang disampaikan Komisi Disiplin PSSI kepada Hariono, Jaya menilai jumlah kartu kuning yang dikoleksi tidak menunjukkan kalau permainan yang ditampilkan Hariono memang keras dan membahayakan pemain lawan. "Buktinya banyak pemain tim lain yang melakukan pelanggaran keras tapi tidak diganjar kartu. Padahal yang mereka peragakan jauh lebih membahayakan daripada pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan Hariono," tuturnya membela.

Meski demikian, Jaya tetap akan menginstruksikan Hariono untuk bermain lebih hati-hati dan tenang. Sebab jika kartu yang dikoleksi sang gelandang bertahan tersebut bertambah, bukan tidak mungkin Komdis mengambil tindakan lebih tegas dengan melarang Hariono bermain hingga akhir musim yang tentunya amat merugikan bagi tim

Source: PR


readmore »»
Selasa, 29 Desember 2009

Hariono Dipeperingati KOMDIS


Pemain tengah Persib Hariono mendapatkan peringatan keras dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI karena dianggap selalu bermain keras dan membahayakan pemain lain saat di lapangan. Peringatan itu mengacu pada hukuman kartu, dengan 4 kartu kuning dan 1 kartu merah di paruh waktu Liga Super Indonesia (LSI) 2009/2010 ini.

Hariono telah dijatuhi denda Rp 7 juta, masing-masing dari akumulasi kartu kuning Rp 3 juta, dan dalam satu pertandingan mendapat dua kartu kuning, sehingga berbuah kartu merah dendanya Rp 4 juta. Ia juga bakal absen lawan Persija pada 9 Januari.

Akan tetapi, bukan hanya Hariono, Komdis juga memberikan peringatan tersebut kepada empat pemain lainnya, yakni Noh Alam Shah (Arema Malang) yang sudah mengkoleksi 5 kartu kuning dan 1 kartu merah, lalu Yohan Ibo (Pelita Jaya) juga dengan 5 kartu kuning, Arif Suyono (Sriwijaya FC), dan Gunawan Dwi (Persik Kediri) yang sama-sama mengumpulkan 4 kartu kuning dan 1 kartu merah.

Wakil Ketua Komdis PSSI Benhard Limbong menuturkan, peringatan itu dikeluarkan agar memberikan efek jera kepada mereka yang dianggap bermain keras. Itu adalah pelajaran yang diberikan komdis demi menjaga suportivitas saat bertanding. "Mereka wajib memperbaiki perilakunya pada laga berikutnya. Akan tetapi, jika ternyata ada kartu lagi yang diberikan wasit kepada mereka, khususnya kartu merah, maka kami akan langsung memberikan sanksi. Sementara ini, kelima pemain tersebut hanya mendapatkan peringatan," ujarnya di Jakarta, Senin (28/12).

Sanksi yang akan diterima pun, menurut Limbong akan bervariasi, tergantung dari kesalahan yang dilakukan pemain. "Sanksinya bisa berupa denda, atau larangan tampil di beberapa laga, bahkan jika kesalahannya dianggap berat bisa saja pemain tersebut dilarang tampil hingga akhir musim," tuturnya.

Hariono sendiri mendapatkan dua kartu kuning saat pertandingan melawan Persiba Balikpapan, 11 Oktober lalu, pada menit ke-35 dan 43. Kartu kuning kedua dikeluarkan wasit Armando Pribadi setelah Hariono mengganjal keras Robertino Fugliara. Tindakan Hariono tersebut dianggap sudah kasar dan ketika itu, wasit langsung mengeluarkan kartu merah.

Kartu kuning ketiga didapat Hariono saat laga tandang di Stadion Kanjuruhan melawan Arema Malang, 19 Desember ini, dan kartu kuning terakhirnya didapatnya saat Persib ditundukkan Persema Malang 0-3, Rabu (23/12) lalu, di Stadion Gajayana, Malang. "Dia harus bermain lebih sabar dan tenang lagi untuk menghindari permainan keras, jika tidak ingin diganjar sanksi yang lebih berat dari denda akumulasi kartu," ujar Limbong.

Source : http://www.persib-bandung.or.id

readmore »»


Catatan kurang meyakinkan yang ditorehkan Persib selama mengawali musim kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) 2009-2010 membuat manajemen menurunkan target yang mesti dibidik "Pangeran Biru". Jika sebelumnya manajemen selalu sesumbar Persib harus menjuarai LSI musim ini, setelah menilik prestasi Persib yang saat ini tertahan di papan tengah, Manajer Persib Umuh Muchtar pun mengatakan tidak akan terlalu membenani tim untuk memburu gelar juara, tetapi cukup tidak terdegradasi.

"Saya mendapat tekanan dari konsorsium yang kecewa dengan grafik permainan yang diperlihatkan Persib. Mereka meminta Persib harus segera keluar dari performa inkonsisten seperti ini supaya tidak terdegradasi. Di musim mendatang baru kembali membidik juara seiring dengan serangkaian perubahan lebih baik yang akan dilakukan," tutur Umuh saat ditemui di Stadion Persib Jalan Ahmad Yani Bandung, Senin (28/12).

Walaupun tidak lagi membebani target juara, bukan berarti tim dapat berleha-leha melakoni sisa kompetisi musim ini yang masih cukup panjang. Sebab tanpa memperlihatkan perbaikan prestasi, bukan tidak mungkin konsorsium dan sponsor yang selama ini menjadi penyokong utama pembiayaan operasional Persib bisa lari.

Untuk itu, Umuh meminta tim serius memperbaiki performanya. Sebab, penampilan mereka hingga jeda ke putaran kedua nanti akan terus dipantau dan dinilai. Jika prestasi Persib tetap jeblok dikarenakan ada komponen tim yang tidak dapat memperlihatkan kontribusi positif, maka yang bersangkutan harus siap bertanggung jawab. Vonis berupa pemecatan pun sudah menanti.

"Hal ini berlaku untuk semua, mulai dari pelatih, asisten, dan tentunya pemain. Siapa yang tetap buruk performanya harus siap angkat kaki," ucap Umuh lagi.

Sebenarnya, saat ini pun ia sudah mengantongi beberapa nama yang akan mendapat pemantauan lebih intensif. Namun ia enggan memberitahukannya demi alasan kondusivitas di tubuh tim. Umuh juga enggan membocorkan nama-nama yang sudah disiapkannya untuk mengganti mereka yang nantinya terdepak.

"Nanti saja di putaran kedua karena perburuan juga masih terus dilakukan, utamanya untuk menyiapkan calon pengganti Suchao dan Kosin jika mereka jadi ditarik kembali klub asalnya," ucap Umuh.

Di tengah kritik keras yang selama ini ditujukan kepada tim, Pelatih Jaya Hartono harus bisa tetap tenang mempersiapkan kekuatan timnya yang dalam waktu dekat akan berhadapan dengan sang musuh bebuyutan Persija Jakarta 9 Januari mendatang. Apalagi tujuh pemain intinya harus kembali absen berlatih mempersiapkan diri bersama rekannya yang lain.

Budi Sudarsono, Eka Ramdani, Hariono, dan Nova Arianto harus bergabung dengan tim nasional yang dalam waktu dekat akan berhadapan dengan Oman. Dua pemain Thailand pun kembali ke negaranya untuk bersiap diri dengan tim nasional. Sementara Hilton Moreira masih berada di Brasil untuk menjenguk keluarganya.

"Benar-benar dilema. Baik tim maupun timnas sama-sama akan menghadapi pertandingan yang penting. Saya hanya berharap mereka yang memperkuat timnas bisa tetap berada dalam kondisi fit saat kembali ke tim," ucapnya.

Dalam kondisi demikian, Jaya kembali menekankan, ia belum berani mengambil risiko mempercayai pemain lapis kedua untuk menjadi kekuatan inti saat menjamu Persija nanti. "Itu terlalu berisiko, kalau hasilnya mengecewakan pasti pelatih yang harus menanggung akibatnya," ucapnya.

Meski dengan kekuatan seadanya, Jaya akan tetap mempersiapkan pemain yang ada dengan mulai menggelar latihan rutin dua kali setiap harinya. Sesi latihan Senin (28/12) sore ditiadakan karena ada evaluasi internal. Selasa (29/12) pagi, pemain direncanakan menjalani program fitness di Sport Center Batununggal dan sorenya berlatih kembali seperti biasa di Stadion Persib. (A-184

Source: PR


readmore »»



Panitia pelaksana (panpel) pertandingan masih terus mengusahakan laga Persib Bandung melawan Persija Jakarta bisa tetap digelar di Stadion Si Jalak Harupat Soreang. Koordinasi dengan sejumlah pihak gencar dijalin dengan harapan keputusan bersama unsur musyawarah pimpinan daerah Kabupaten Bandung yang melarang Persib menggelar partai bergengsi dengan sang musuh bebuyutan di Stadion Si Jalak Harupat bisa direvisi.

"Kami akan terus meyakinkan mereka kalau partai tersebut dapat diselenggarakan dengan aman dan lancar. Bagaimanapun juga kami ingin membuat tim dan bobotoh sama-sama nyaman. Tim dapat menggelar laga kandang tanpa perlu jauh-jauh ke luar kota dan bobotoh pun bisa tetap memberikan dukungan langsung saat partai bergengsi itu digelar," tutur Sekretaris Panpel Budi Bram Rachman.

Beragam langkah antisipasi kerusuhan yang ditakutkan banyak pihak sudah mulai disiapkan. Di antaranya dengan meminta kepada pihak pengamanan untuk mempersiapkan kekuatan personel yang lebih banyak daripada saat mengawal pertandingan-pertandingan Persib sebelumnya.

Selain itu, ia pun akan melakukan pendekatan kepada bobotoh sekaligus meminta pengertian mereka untuk tidak berbuat onar. Dengan demikian, publik akan tahu bahwa bobotoh bisa berlaku tertib dan diharapkan di kemudian hari pelarangan seperti ini di pertandingan lainnya tidak akan lagi terjadi.

Jaminan senada juga disampaikan Manajer Persib Umuh Muchtar. "Kalau sampai ada kerusakan saat pertandingan Persib melawan Persija nanti, saya siap bertanggung jawab. Saya yakin bobotoh juga kini sudah dewasa dan tidak akan melakukan perbuatan yang akan merugikan," ucapnya.

Lagi pula, menurut Umuh, ia yakin tidak akan ada seorang Jakmania pun yang berani datang ke Bandung. Kalau sudah demikian tidak akan ada pula asalan yang dapat memancing amarah bobotoh untuk berbuat tindakan anarkistis. Bahkan kalau perlu, bobotoh yang datang ke stadion bisa saja diminta untuk menanggalkan semua atribut berbau Persib yang biasa
mereka gunakan.

Hasil pendekatan kepada berbagai pihak itu akan diputuskan Selasa (29/12). Jika pada akhirnya tetap dilarang, panpel akan mulai bergerak menyurvei stadion-stadion yang diajukan PT Liga Indonesia sebelum menentukan pilihan tempat yang akan digunakan sebagai kandang sementara. (A-184)

Source: PR

readmore »»
Senin, 28 Desember 2009

Manajemen Persib Harus Serius


Manajemen Persib Bandung harus menemukan akar permasalahan yang menyebabkan tim kebanggaan Jawa Barat ini menjadi terpuruk. Pasalnya salah memberi "obat" Persib bisa makin terpuruk.

Demikian diungkapkan dua mantan bintang Persib, Risnandar dan Bambang Sukowiyono kepada "GM", Minggu (27/12).

"Seperti ada sesuatu yang salah di tubuh Persib. Ini harus dicari penyebabnya. Harus segera diselesaikan agar tidak semakin memburuk," ujar Risnandar.

Menurutnya, Persib sebenarnya telah bermain cukup bagus. Di laga kandang, Persib selalu berhasil meraih poin penuh. Bahkan di beberapa laga tandang, Persib telah menunjukkan kualitasnya. Meski kalah, saat melawan Persipura Jayapura dan Sriwijaya FC, Persib bermain cemerlang.

"Tetapi kenapa saat melawan Persema Malang bisa kalah besar? Ini harus dievaluasi manajemen. Mungkin secara teknis ada yang harus diperbaiki," katanya.

Sementara itu, Bambang Sukowiyono mengatakan, masih belum stabilnya penampilan Persib lebih dikarenakan masih lemahnya mental dan moral bertanding para pemain. Para pemain belum menyiapkan dirinya untuk berjuang di kompetisi yang panjang dan padat.

Padahal, lanjut Suko, dukungan dari manajemen dan bobotoh tidak perlu diragukan lagi. Manajemen bahkan telah siap memberikan bonus kepada pemain jika bisa berhasil memenangkan pertandingan. Sedangkan bobotoh pun selalu hadir di pinggir lapangan.

"Dengan dua dukungan tersebut seharusnya mental dan moral bertarung para pemain tidak surut. Mereka (pemain, red) bisa berhasil menahan Persipura dan Sriwijaya. Kenapa itu tidak bisa dipertahankan," ujarnya.

Namun itu hanyalah salah satu yang harus dibenahi Persib. Menurutnya, manajemen harus tepat dalam mengambil langkah untuk menyelesaikan masalah yang tengah dihadapi Persib. Salah dalam mengambil langkah, Persib bisa semakin terpuruk.

"Liga masih panjang. Namun jika salah mengidentifikasi masalah, bisa meyebabkan Persib semakin terpuruk," katanya.

Suchao dan Kosin

Terkait dengan akan hengkangnya gelandang Suchao Nuchnum dan kiper Sinthavechai "Kosin" Hathairattanakool pada putaran II mendatang, Risnadar dan Suko berharap manajemen segera mengambil langkah-langkah strategis.

"Ini salah satu bukti Persib memiliki ketergantungan terhadap salah satu pemain. Seharusnya hal itu tidak terjadi karena sepek bola merupakan permainan kolektif. Pelatih harus mau melakukan rotasi pemain agar semua memperoleh kesempatan bermain," kata Risnandar.

Karenanya, lanjut Risnandar, ini juga menjadi salah satu agenda yang harus dipecahkan.

Sedangkan menurut Suko, rencana keluarnya Suchao dan Kosin harus segera dipikirkan manajemen. Mumpung masih ada waktu, manajemen harus mencoba menjajaki sejumlah kemungkinan.

"Ini memang satu pekerjaan rumah bagi manajemen. Jika dianggap perlu, harus dicarikan penggantinya di jeda putaran kedua nanti," ujar Suko. (B.98)

Source: GM


readmore »»



Keputusan pelarangan pertandingan Persib Bandung kontra Persija Jakarta oleh Muspida Kab. Bandung dianggap berlebihan. Kekhawatiran munculnya kerusuhan seharusnya bisa dipecahkan dengan adanya pengaturan penempatan personel keamanan.

"Selama ini di dalam stadion tidak pernah ada kerusuhan. Penonton di stadion sudah cukup dewasa dalam bertindak," ujar pentolan Viking Persib Fans Club, Ayi Beutik kepada "GM", Minggu (27/12).

Namun diakuinya, pertandingan El Clasico Persib melawan Persija memang akan sangat menyedot perhatian bobotoh.

Hal yang perlu diperhatikan petugas keamanan, yaitu saat bobotoh menuju dan pulang dari stadion. Di saat itulah sering terjadi gesekan antara bobotoh dengan warga yang dilaluinya. Untuk itu, Ayi menyarankan agar petugas keamanan dapat ditempatkan di jalan-jalan menuju stadion.

"Tempatkan saja polisi di jalan-jalan yang mungkin dilalui bobotoh. Karena memang ada oknum bobotoh yang sering ugal-ugalan dalam mengendarai kendaraan dan dapat memicu gesekan dengan warga. Ini yang belum dilakukan polisi selama ini. Jika itu dilakukan, tidak akan ada gesekan antara bobotoh dengan warga," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Panitia Pelaksana Persib Bandung, Budi Bram bertekad akan terus mengupayakan agar pertandingan dapat digelar di Stadion Si Jalak Haruat Kab. Bandung.

"Kita akan berusaha agar tetap digelar sesuai rencana semula hingga memang benar-benar tidak dapat digelar di sana," tekadnya. Budi pun mengaku, panpel akan melakukan lobi dengan Muspida Kab. Bandung.

Source: GM

readmore »»
Minggu, 27 Desember 2009

Pelatih kurang variasi



Mantan pemain Persib Bandung Adjat Sudrajat menilai jajaran pelatih
yang menukangi skuad "Pangeran Biru" kurang berani melakukan inovasi dan variasi dalam memoles kekuatan tim. Hasilnya seperti yang sudah terlihat nyata sekarang ini. Pola permainan Persib sudah diketahui di luar kepala pelatih tim lain sehingga akhirnya Eka Ramdani dkk. pun kerap kesulitan memenangi pertandingan, utamanya pada laga-laga
tandang.

Oleh karena itu, Adjat menyarankan agar jajaran pelatih harus lebih mampu berinovasi dan mempersiapkan pola permainan yang bervariasi. Hal pertama yang dapat dilakukan terlebih dulu ialah melakukan rotasi pemain.

"Selama ini Persib selalu turun dengan komposisi pemain yang itu-itu saja. Bahkan bisa dibilang, tidak jauh berbeda dengan musim lalu karena memang tidak ada perubahan signifikan yang diperlihatkan tim pelatih," tuturnya baru-baru ini.

Secara spesifik Adjat mencermati performa Cristian Gonzales yang sudah terlalu tumpul untuk diandalkan sebagai ujung tombak serangan Persib. Pemain belakang lawan sudah mengenali cara bermain Gonzales dan hafal pula cara mengawal top scorer empat musim bertutur-turut itu.

Dalam kondisi "dimatikan" lawan seperti itu pun, Gonzales tidak mau bergerak lebih aktif mencari bola. Hasilnya, di setiap pertandingan Gonzales selalu tak bisa berkutik. Dari sepuluh laga yang dilakoninya pun, ia baru berhasil melesakkan satu gol.

Menyadari strikernya sudah tumpul seperti itu dan tak berdaya di bawah kawalan lawan, semestinya pelatih dan asistennya jeli menyiasatinya dengan mengistirahatkan Gonzales untuk beberapa waktu dan menggantinya dengan pemain lain yang lebih muda dan segar kondisinya.

Source: PR

readmore »»



MUSIM lalu, Rafael Alves Bastos mencatat prestasi fenomenal. Striker asal Brasil itu mampu mencetak 8 gol dalam 11 laga pembuka Persib Bandung. Sejak era Liga Indonesia (LI), itulah rekor gol terbanyak yang dibuat seorang pemain Persib dalam 11 laga pembuka. Rekor sebelumnya dipegang Christian Bekamenga (Kamerun) yang mencetak 7 gol pada LI XIII/2007.

Anehnya, banyak yang mencibir prestasi Bastos, termasuk di internal tim. Alasannya, setengah dari jumlah gol Bastos berasal dari titik penalti. Entah ada kaitannya dengan gol penalti atau tidak, pada laga-laga berikutnya, di putaran kedua setelah hadir Cristian Gonzales, Bastos lebih banyak duduk di bangku cadangan. Meski demikian, Bastos sempat menambah dua gol hingga akhir musim.

Jika Bastos yang mencetak rekor bagus saja mendapat cibiran, bagaimana dengan rekor buruk striker Persib pada musim ini?

Sejak Maciej Dolega (Polandia) gagal mencetak gol dalam 11 laga pembuka Persib pada LI IX/2003, baru pada Liga Super Indonesia (LSI) 2009/2010 inilah, kontribusi gol striker asing Persib sangat minim. Sejauh ini, duet Hilton Moreira dan Cristian Gonzales baru menyumbangkan 3 gol, dua di antaranya oleh Hilton.

Jumlah gol striker asing kali ini lebih sedikit ketimbang Christian Bekamenga pada LI XIII/2007 (7 gol), Redouane Barkaoui pada LI XII/2006 (4), Ekene Michael Ikenwa pada LI XI/2005 (6), dan Adrian Colombo (6) serta Julio Lopes (11) di 11 laga awal LI X/2004.

Untuk Hilton, sorotan publik tidak terlalu tajam. Selain sudah mengemas dua gol, jumlah tersebut pun tidak terlalu beda jauh dengan catatannya musim lalu (3 gol). Musim lalu, Hilton baru tancap gas di putaran kedua hingga menjadi pencetak gol tersubur Persib dengan 16 gol. Sorotan dan pertanyaan justru tertuju ke Gonzales yang musim lalu mencetak 14 gol untuk Persib dalam setengah musim. Ada apa dengan Gonzales?

Banyak yang menduga, paceklik gol Gonzales disebabkan tidak adanya gelandang pelayan buatnya, setelah Lorenzo Cabanas tak dipertahankan Persib. Sebab, tipikal gelandang Persib saat ini seperti Eka Ramdani dan Suchao Nuchnum adalah pemain yang lebih cenderung suka "bermain", ketimbang melayani macam Cabanas atau Ronald Fagundez. Tapi muncul juga dugaan kalau "El Loco" sudah habis seiring dengan usianya yang sudah menginjak 34 tahun.

Mana yang benar? Dibutuhkan analisis serta pendekatan objektif dan matang dari pelatih dan manajemen tim, sebelum memutuskan sesuatu dalam evaluasi kelak.

source : GM

readmore »»
Sabtu, 26 Desember 2009

Konsorsium Akan Turun Tangan



Hasil tidak memuaskan yang dicatatkan Persib Bandung setiap kali melakoni laga tandang Liga Super Indonesia (LSI) 2009-2010 membuat konsorsium yang menyokong pembiayaan skuad "Pangeran Biru" siap turun tangan. Konsorsium kini tengah melakukan investigasi untuk mengetahui faktor yang menghambat tim kebanggaan warga Jawa Barat tersebut mandek di awal musim kompetisi.

Persib saat ini tertahan di peringkat 12 klasemen sementara dengan raihan 14 poin saja. Dari total raihan tersebut hanya dua poin yang diperoleh dari laga tandang, sisanya hasil sapu bersih partai kandang.

"Bagi tim sekelas Persib, jelas itu sebuah masalah. Berbekal materi pemain yang baik, semestinya Persib bisa lebih dari itu. Kami pikir, pasti ada yang salah dengan tim, sehingga kami pun akhirnya harus turun tangan mencari tahu faktor penghambat itu, apa dan segera membereskannya," tutur Direktur Pengembangan PT Persib Bandung Bermartabat, Ari D. Sutedi, selaku perwakilan konsorsium. Ia menyampaikan pernyataan tersebut ketika dihubungi Jumat (25/12) malam.

Investigasi tersebut, tutur Ari, dilakukan secara menyeluruh. Konsorsium kini tengah meneliti secara detail setiap faktor yang terlibat dengan tim. Mulai dari porsi latihan yang diberikan, figur pelatih, hingga pemain. Pemain pun secara spesifik diteliti lini per lini.

Menurut Ari, yang terpantau sejauh ini, kelemahan Persib ada di lini belakang dan juga pemain yang bertugas melakukan penyelesaian akhir. Jika ternyata kedua faktor tersebut sudah terlalu sulit untuk dibenahi, bukan tidak mungkin akan dilakukan perombakan besar-besaran terhadap tim.

Sebelumnya, Manajer Persib Umuh Muchtar pun mengakui kemungkinan pihaknya melepas pemain yang tidak lagi dapat berkontribusi positif bagi tim. Terhadap mereka bisa saja dipinjamkan kepada tim lain atau bahkan langsung dijual. "Kami akan konsultasi terlebih dulu dengan pemain sebelum memutuskan. Tapi jika nantinya ada yang harus dilepas, tentunya akan ada juga yang masuk menggantikan. Saat ini pun kami sudah mengincar beberapa pemain yang dibidik," ucap Umuh tanpa merinci nama sang pemain.

Belanja pemain di masa rehat menjelang putaran kedua memang dimungkinkan. Konsorsium pun sudah memberikan lampu hijau. "Budget yang sudah kami alokasikan untuk Persib musim ini kan masih tersisa, jadi bisa digunakan untuk belanja pemain," ucap Ari lagi.

Pada dasarnya konsorsium memang menyetujui langkah belanja pemain ini demi terbentuknya tim yang lebih baik lagi. Sebab, konsorsium berambisi mengelola Persib secara profesional dan mempersiapkannya menjadi juara Asia dalam tiga atau empat tahun mendatang. Sebelum menatap level Asia, tentunya kapasitas Persib di skala nasional yang kini tengah menurun pun perlu dibenahi.

Meskipun saat ini langkah Persib masih tertatih-tatih dalam menapaki LSI 2009-2010, Ari merasa target juara masih realistis untuk dibidik. Peluang itu masih terbuka karena melihat statistik tim-tim peserta LSI lainnya pun tidak terlalu baik dalam rekor laga tandangnya.

Oleh karena itu, masih memungkinkan bagi Persib untuk mengejar ketinggalannya selama ini. Dengan catatan perombakan ke arah yang lebih baik dapat segera dilakukan.

"Mudah-mudahan hasil investigasi berikut keputusannya seperti apa bisa segera dihasilkan sebelum tahun berganti. Sebab, tim juga harus memiliki waktu yang cukup untuk bersiap menghadapi laga krusial melawan Persija nanti," ucapnya.

Source: PR


readmore »»
Jumat, 25 Desember 2009

3 tempat Alternatif dipersiapkan


Kendati baru sebatas mendapatkan informasi lisan dari Polres Bandung, Panitia Pelaksana (Panpel) Pertandingan Persib Bandung langsung mengambil langkah cepat untuk mengantisipasi tidak bisanya laga Persib kontra Persija Jakarta, 9 Januari mendatang, dimainkan di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kab. Bandung. Selain berkoordinasi dengan PT Liga Indonesia (PT LI), Panpel Persib pun sudah menyiapkan tiga stadion alternatif untuk partai klasik tersebut.

"Maunya kita tetap bermain di Soreang, meskipun harus tanpa penonton. Tapi kalau tetap tidak diizinkan, kita sudah memilih tiga tempat alternatif, yaitu Solo, Semarang, dan Malang," kata Sekretaris Panpel Persib, Budi Bram Rachman di sela-sela acara nonton bareng Persib kontra Persema Malang di Kafe Persib, Jln. Sulanjana No. 17 Bandung, Rabu (23/12).

Dikatakan Bram, stadion-stadion yang menjadi alternatif laga Persib kontra Persija itu adalah Stadion Manahan Solo, Stadion Jatidiri Semarang, dan Stadion Gajayana Malang. "Sejauh ini kita belum putuskan pilihannya. Sebab sampai saat ini kita belum menerima surat resmi larangan tersebut. Hari ini (kemarin, red), kita baru mendapatkan informasinya secara lisan," katanya.

Bram menambahkan, Panpel Persib dipastikan bakal mengalami kerugian besar kalau sampai pertandingan Persib kontra Persija harus digelar di luar kota.

Nonton bareng

Sementara itu suasana nonton bareng (nonbar) di Cafe Persib, yang digagas PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) di Jln. Sulanjana Bandung tak ada suasana histeria.

Memang, masih sempat ada tepuk tangan dan senyum dari ratusan bobotoh yang hadir . Tapi, tepuk tangan dan senyum itu bukanlah ekspresi kegembiraan. Sebab, tepuk tangan dan senyum mereka terasa sangat hambar.

"Ini kekalahan terbesar Persib sepanjang LSI. Bagaimana ini bisa terjadi?" celetuk Budi (27), salah seorang bobotoh yang tertegun di salah satu sudut kafe.

"Tentu saja kita sangat kecewa dengan permainan Persib. Masa iya, sebabak sudah kebobolan tiga gol," timpal Dwi Wahyu (18), bobotoh lain yang menyaksikan acara nonton bareng tersebut.

Source: http://www.klik-galamedia.com


readmore »»
Minggu, 23 Agustus 2009

Persib Butuh 30 M


Sedikitnya dibutuhkan dana sebesar Rp.30 M untuk mendanai Persib dimusim kompetisi Liga Super 2009-2010. Dengan dana sebesar itu Persib akan mampu bersaing dengan tim-tim yang berlaga di Liga Super.

Untuk merealisasikan target menjuarai Liga Super dan Copa Indonesia, setidaknya dibutuhkan dana sebesar 25M - 30M, ditambahkan dana sebesar itu seluruhnya untuk operasional Persib selama 1 musim kompetisi digelar hingga 8-10 bulan.

Dana sebesar itu diproyeksikan untuk kontrak pemain, operasional pertandingan home dan away, serta untuk kebutuhan-kebutuhan lainnya. Jika ingin menang dan merebut gelar juara, memang berdasarkan hasil perhitungan , Persib membutuhkan dana sebesar itu.


readmore »»
Kamis, 20 Agustus 2009

PT.PBB Meluncurkan Persib Card


Untuk membiayai keikutsertaan Persib Bandung di Liga Super Indonesia (LSI) 2009-2010, terutama untuk mengontrak pemain, PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) akan me-launching program Persib Card di Pendopo Kota Bandung, Kamis (20/8) malam.

Bagi 1.000 orang pendaftar pertama program ini, masing-masing bakal mendapatkan satu keping DVD eksklusif laga Persib vs Persija pada putaran kedua LSI 2008-2009 yang berlangsung di Malang dan dimenangkan Maung Bandung 2-1.

Direktur Marketing PT PBB, Veby Permadi, mengungkapkan ada empat kategori Persib Card yang akan dijual oleh PT PBB yaitu, Platinum Card seharga Rp 10 juta, Gold Card seharga Rp 5 juta, Silver Card seharga Rp 1 juta, dan Blue Card seharga Rp 100 ribu.
Bagi bobotoh yang memiliki Persib Card akan mendapatkan sejumlah keuntungan. Diantaranya, mendapatkan diskon belanja di sejumlah gerai yang ditunjuk PT PBB, perlindungan asuransi, dan kemudahan mendapatkan tiket. Khusus bagi pemegang Platinum Card akan mendapatkan 2 buah tiket VVIP setiap kali laga kandang Persib. Sedangkan bagi pemegang Gold Card akan mendapatkan 1 buah tiket VIP setiap laga kandang Persib, atau sebanyak 17 pertandingan. "Tiketnya akan langsung diantar ke rumah masing-masing," ujar Veby, Senin (17/8).

Khusus bagi pemegang Platinum Card juga bakal mendapatkan 2 buah kaus Persib original. Sedangkan bagi pemegang Gold Card akan diberikan 1 buah kaus tim Persib original.

Veby mengatakan, bagi semua pemegang Persib Card bakal mendapatkan perlindungan asuransi kecelakaan dan kematian. Untuk kecelakaan tunggal mendapatkan santunan biaya pengobatan sebesar Rp 1 juta. Ada pun jika meninggal dunia memperoleh santunan sebesar Rp 5 juta.

Sementara jika mengalami tabrakan lalu lintas, bisa memperoleh santunan biaya pengobatan Rp 10 juta. Ada pun jika meninggal dunia memperoleh santunan Rp 30 juta. "Ini bisa diklaim di seluruh Indonesia melalui PT Jasa Rahardja Putra Insurance," kata Veby.

Menurut Veby, program ini efektif mulai 20 Agustus 2009 seiring acara launching program tersebut. Namun untuk informasi dan pendaftaran, bobotoh sudah bisa mengaksesnya melalui saluran telepon di nomor (022) 92443933 dan (022) 60979733.


readmore »»
Rabu, 19 Agustus 2009

Latihan Bisa Digelar



Kapten tim Persib, Eka Ramdani, mengusulkan agar tim pelatih segera melaksanakan program latihannya kepada para pemain yang sudah diikat lewat pra- kontrak. Latihan bisa dilakukan sejak minggu ini sembari menunggu pemain-pemain lainnya bergabung.

"Idealnya latihan sudah bisa digelar sekarang. Pemain-pemain yang sudah diikat pra kontrak kan sudah ada. Jadi kita bisa latihan sambil menunggu pemain-pemain lainnya bergabung," kata Eka dalam sebuah kesempaan kepada Tribun.

Ditambahkan pemain yang biasa disapa Ebol ini, meskipun pemain belum 100 persen diikat kontrak, namun kesediaan pemain untuk menandatangani uang panjer atau pra-kontrak, merupakan bukti keseriusan pemain membela Persib musim ini.

"Kita bisa tetap latihan sambil proses kontrak diselesaikan. Kontrak pemain sendiri akan dilakukan dari tanggal 20 ini (Agustus, red) sampai tanggal 10 September, jadi kita tetap latihan sambil proses tersebut terus berjalan," katanya.

Ebol mengatakan, awal kompetisi musim depan jika dihitung dari jumlah hari cukup pendek jarak waktunya. Jadi setiap tim harus seefektif mungkin menggunakan waktu tersisa sebelum kompetisi dimulai tanggal 11 Oktober mendatang, termasuk Persib.
Persib termasuk diantara tim-tim yang terlambat mempersiapkan diri. Tim elit lainnya, seperti Persisam, Persiwa, Sriwijaya, Arema dan Persebaya sudah mulai mengumpulkan pemainnya untuk digenjot latihan keras, bahkan Sriwijaya, Persisam dan Persiwa sudah melakukan training centre di Kota Malang.

readmore »»
Minggu, 16 Agustus 2009

Airlangga Ingin Dampingi Gonzalez


Bergabungnya Budi Sudarsono ke Persib akan meningkatkan persaingan sekaligus memacu pemain lain untuk menunjukkan permainan terbaiknya. Hal ini diungkapkan striker muda Persib Airlangga Sucipto yang siap bersaing secara fair dengan Budi untuk jadi bomber inti tim Maung Bandung.
Dengan masuknya Budi, Persib kini memiliki empat striker. Tiga bomber lainnya adalah Cristian Gonzalez, Hilton Moreira, dan Airlangga.

"Saya tidak mau disebut bersaing dengan Budi untuk menjadi striker inti. Kita akan lebih banyak sharing pengalaman dan keahlian. Kita harus sama-sama bersatu untuk membawa Persib juara," kata Airlangga, Sabtu (15/8).

Pelatih Persib Jaya Hartono memproyeksikan akan memasang tiga striker dengan formasi 3-4-3 untuk menjalani kompetisi Liga Super mendatang. Bila Jaya mengandalkan Gonzalez dan Hilton, artinya persaingan Airlangga dan Budi untuk mendampingi dua bomber impor tersebut tidak terelakkan.

"Kalau harus memilih, idealnya sih saya bermain sebagai target man. Tapi posisi itu kemungkinan ditempati Gonzalez. Kalau dipercaya untuk bermain agak menyamping, saya akan berusaha bermain semaksimal mungkin," janji Airlangga.

Untuk bisa jadi salah satu striker andalan Persib, Airlangga kembali menegaskan tekadnya untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya. "Saya akan berusaha berlatih dan bermain semaksimal mungkin," tandas Airlanga


readmore »»


Tanpa banyak gembar-gembor, PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) telah melakukan langkah-langkah untuk menjaring dana guna membiayai tim Maung Bandung di kompetisi Liga Super mendatang. Terakhir, Jumat (14/8) malam, PT PBB di bawah komando H Umuh Muhtar melakukan pertemuan dengan Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf.

Pada pertemuan yang berlangsung di rumah dinas Wagub Jabar tersebut, Dede menyatakan dukungannya kepada PT PBB untuk membawa Persib berjaya di tanah air. Dede bahkan mengaku siap bergandengan tangan dengan PT PBB untuk berburu dana.
"Saya siap menjadi ikon Persib untuk mencari dana. Tapi kapasitas saya sebagai pribadi, bukan sebagai wakil gubernur," kata Dede kepada H Umuh.

Pada dialog yang digelar di halaman belakang rumah dinasnya itu, Dede didampingi Kepala Dinas Olahraga Jabar Amung Makmun. Umuh hadir didampingi Direktur Umum PT PBB Iwan Gunawan, Direktur Marketing PT PBB Veby Permadi, Direktur Keuangan PT PBB Merdi Hajiji, dan Ketua Viking Heru Joko.

Dede mengatakan, salah satu upayanya untuk bisa membantu keuangan Persib adalah mempertemukan PT PBB dengan pengusaha-pengusaha di Jabar. "Didampingi pengelola PT PBB saya siap mendatangi berbagai perusahaan di Jabar. Di Jabar kan banyak perusahaan besar," tutur Dede.

Tidak itu saja, Dede juga mengaku bisa membawa Persib dan PT PBB ke (perusahaan) tingkat nasional. "Sebagai ikon nasional, saya bisa bawa Persib ke tingkat nasional," katanya.

Dede, misalnya, siap membawa Umuh dengan PT PBB-nya kepada perusahaan besar, seperti Chevron dan Medco. "Mulai saat ini kita tinggal meningkatkan komunikasi," ungkap Dede ketika ditanya waktu yang akan diambil Dede dengan PT PBB untuk sowan ke pengusaha-pengusaha besar di Jabar dan nasional.

Pada pertemuan itu Dede juga mengaku gembira pihaknya dilibatkan PT PBB untuk memikirkan menyelamatkan sekaligus memikirkan masa depan tim Maung Bandung. "Karena selama ini Pemerintah Provinsi Jabar tidak pernah diajak bicara soal kesulitan (dana) yang dialami Persib," ungkap Dede.

Namun Dede juga mengingatkan, Persib harus bisa berdiri sendiri dan melepaskan ketergantungan kepada pihak lain. Untuk tidak menadahkan tangan terus, seperti diingatkan Dede, Persib dengan PT PBB-nya harus bisa benar-benar memanfaatkan aset untuk dijadikan usaha.

"Persib harus benar-benar bisa memanfaatkan penjualan merchandise. Ke depannya Persib juga harus menciptakan Sekolah Persib sebagai bidang usaha. Untuk itu, Persib dan PT PBB harus diisi oleh orang-orang profesional," ujar Dede mengingatkan.

Walaupun masih harus menunggu waktu, pertemuan dengan Wagub Jabar menurut Umuh sedikit banyak sudah membantu PT PBB dalam mengatasi kesulitan dana yang dialami Persib. Umuh optimistis Dede bisa merealisasikan kesiapannya untuk bergandeng tangan dengan PT PBB.

"Ini sangat menggembirakan. Saya menyambut baik kesiapan Bapak Wagub untuk menjadi ikon Persib dan membantu mencari jalan keluar kesulitan dana yang dialami Persib," komentar Umuh.


readmore »»


Mundurnya jadwal latihan perdana Persib Bandung, membuat tim besutan Jaya Hartono ini gagal berkiprah di Turnamen Gubernur Jatim yang digelar akhir Agustus mendatang. Pasalnya, Manajemen tim Maung Bandung sendiri baru berencana menggelar latihan pada minggu kedua September.


"Kita tidak bisa mengikuti turnemen itu. Latihan baru akan digelar setelah kontrak dengan pemain tuntas,"ungkap Direktur Utama (Dirut) PT PBB, sekaligus Manajer Tim Persib, Umuh Muhtar.

Maung Bandung sendiri, telah diundang sebagai satu dari dua tim non Jatim dalam turnamen tersebut. Sebagian besar klub sepakbola yang mengikuti, berasal dari Jatim. "Memang sangat disayangkan, kita tidak bisa ikut. Tapi, bagaimana lagi semua urusan internal belum tuntas," papar Umuh.

Turnamen bersifat eksebisi ini, awalnya digunakan Maung Bandung sebagai bahan untuk melihat kekuatan dan kekurangan tim jelang Liga Super Indonesia (LSI) bergulir. Awalnya Arsitek Persib, Jaya Hartono akan menggelar latihan perdana pada 15 Agustus mendatang.

Umuh mengaku, sebagai antisipasi, Ia akan menggelar beberapa partai uji coba dengan kesebelasan asal Jawa Barat.
Mundurnya jadwal latihan perdana,disebabkan belum tuntasnya urusan kontrak pemain. Umuh mengatakan, kontrak dengan para pemain baru dilakukan sekitar 5-10 September mendatang. Lambatnya urusan kontrak ini, terangnya, karena belum ada kejelasan dari Badan Tim Nasional (BTN) tentang rencana Pelatnas Jangka Panjang untuk persiapan Pra Piala Asia 2011 mendatang. Di skuad Persib sendiri ada lima nama amunisi Merah Putih. Diantaranya, Eka Ramdhani, Nova
Aryanto, Maman Abdurrahman, Eka Ramdhani.


readmore »»


KEJUTAN yang dijanjikan itu terbukti sudah. Kepastian merapatnya striker maut Budi Sudarsono ke Persib Bandung membuat surprise banyak pihak, terutama para bobotoh. Pasalnya, nama bomber yang dijuluki Budigol ini nyaris tak terdengar dalam proses perburuan pemain Persib.

Yang muncul ke permukaan justru nama Bambang Pamungkas alias Bepe. Kehadiran Budigol menyiratkan pada semua pihak, bahwa kubu Maung Bandung bakal menghentikan perburuan terhadap Bepe. Kubu Persib tampaknya sudah merasa cocok menyandingkan bomber haus gol Cristian Gonzalez dengan Budigol di lini depan.

Di lapangan hijau, mantan striker Sriwijaya FC ini dikenal garang dan memiliki karakter yang sedikit "nakal". Tak heran Budi kerap diperingati wasit, bahkan beberapa kali harus berurusan dengan komisi disiplin PSSI karena perilaku nakalnya itu.

Namun perangai ini berbeda sembilan puluh derajat jika ia berada di luar lapangan. Yang terlihat justru, Budi memiliki pribadi yang santun dan cenderung pendiam. Ibaratnya kalau tak ditanya, tak bakal menjawab. Bahasa tubuhnya pun lebih didominasi senyuman tanpa perkataan. Dan yang paling mencolok, Budi memiliki religiusitas keagamaan yang cukup kental.
Hal itu sangat kentara saat ia menginjakkan kaki di rumah peristirahatan Dirut PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) H Umuh Muhtar di Desa Ciluluk, Tanjungsari, Sumedang, Rabu (12/8) petang.

Setelah istirahat sebentar, Budi yang hadir bersama sang istri dan seorang saudaranya langsung menunaikan salat Ashar. Begitu pun ketika berkumandang azan Maghrib, Budi buru-buru menuju Mushola untuk salat Maghrib.
Disinggung tentang religiusitas yang melekat pada dirinya, Budi hanya menjawab dengan senyuman. Namun ia sempat mengungkapkan, dirinya kerap bangun malam untuk salat Tahajud. Baginya, salat merupakan obat mujarab untuk mendamaikan hati.

"Waktu terbaik untuk berdoa saat sepertiga malam. Saya yakin dengan doa dan usaha, segala sesuatu bisa berjalan dengan lancar," tutur Budi, yang pada 10 September nanti akan berangkat ke tanah suci untuk menunaikan ibadah Umroh bersama sang istri tercinta. (san)

Tak Sentuh Bukan Muhrim
LAHIR di Kediri 19 September 1979, Budi Sudarsono memiliki karakter kepribadian yang keras. Karakter seperti ini pun terbawa saat menggocek si kulit bundar. Namun tentang hal ini, bomber berjuluk Budigol ini hanya menjawab ringan," Ah itu kan lagi main bola. Kalau nggak tubrukan, bukan main bola," ucapnya.

Selain memiliki karakter keras, Budi juga memiliki sifat yang sedikit tertutup. Bahkan untuk sekadar menyebutkan nama istrinya pun, Budi enggan mengungkapkannya. "Aduh, kalau masalah pribadi nggak usah ya," ujarnya, singkat.
Budi tampaknya sangat menjaga urusan pribadinya. Dan yang terlihat ke permukaan, mantan striker Persik Kediri ini memiliki keyakinan sikap tersendiri dalam menjalani agama yang dianutnya. Sebagai contoh, ia tak akan menyentuh wanita bukan muhrimnya, meski pun itu hanya untuk berjabat tangan. "

Untuk itu jika ada wanita bobotoh yang ingin bersalaman, tak perlu heran dengan sikap Budi seperti ini. Yang pasti, Budigol menegaskan ia merasa bahagia bergabung dengan Persib dan berjanji bakal membawa tim kesayangan warga Jawa Barat ini merebut gelar juara Liga Super Indonesia (LSI) 2009-2010.

"Salah satu alasan saya merapat ke Persib karena terkesan dengan fanatisme bobotohnya. Ini membuat saya termotivasi untuk memberikan yang terbaik. Saya ingin membawa Persib jadi juara," tandas Budigol


readmore »»
Selasa, 11 Agustus 2009

Seruan Hati Bobotoh Cirebon

PERSIB harus tetap eksis! Itulah suara yang "diteriakkan" bobotoh Cirebon pada acara Urun Rembug dan Doa Bersama yang digelar Forum Peduli Persib dan Viking Cirebon,belum lama ini. Acara yang digelar di Hotel Garage Cirebon ini, dimaksudkan sebagai bukti cinta bobotoh Cirebon kepada tim Persib.

"Kita harus bisa memberikan sesuatu kepada Persib. Apapun bentuknya. Alasan itu pula yang membuat kami membuat acara Urun Rempug," ungkap Ketua Viking Cirebon, Ian Kurniawan.

Ian menambahkan bobotoh tidak bisa berpangku tangan ketika Persib sedang mengalami kesulitan (dana) seperti sekarang ini. Ian dan rekan-rekannya tidak rela bila Persib hilang dari peredaran kompetisi Liga Super Indonesia dengan alasan kekuarangan dana.

"Pokonya Persib harus tetap eksis. Itu jadi semacam lagu wajib bobotoh. Apa yang kami lakukan di Cirebon juga jadi bukti kalau Persib sudah jadi milik Jawa Barat," tandas Ian mewakili rekan-rekannya.

Tekad Ian dan bobotoh Cirebon untuk ikut "memberikan sesuatu" kepada Persib mendapat tanggapan serius dari Direktur Utama PT Persib Bandung Bermartabat H Umuh Muhtar. Didampingi Ketua Viking Heru Joko, Umuh hadir pada acara Urun Rembug tersebut paling tidak untuk mendengar suara dari grass root alias akar rumput bobotoh.

"Saya merasa bangga dan terharu dengan apa yang dilakukan bobotoh di Cirebon. Ini membuktikan bobotoh tidak akan membiarkan Persib kesulitas," komentar Umuh sambil menyatakan siap keliling Jabar untuk bertatap muka dengan bobotoh sa tatar Sunda.
Ian menanggapi, kesiapan H Umuh untuk mendengar suara bobotoh pantas diapresiasi. Dan satu yang pasti, tambah Ian, bobotoh punya suara sama: Persib harus tetap eksis




readmore »»

Pelatih Persib Jaya Hartono mengaku dirinya tidak bisa menghalangi Siswanto yang memilih bergabung dengan Persema Malang. Meskipun Jaya juga mengaku kecewa karena Persib tidak bisa mempertahankan Siswanto.

Menurut Jaya, hengkangnya pemain ke klub lain menjadi hal biasa dalam sepak bola profesional.
"Tentu saja saya harus bersikap profesional. Jadi harus bisa menerima keputusan yang telah diambil Siswanto," kata Jaya, Senin (10/8).

Ditambahkan Jaya, pihaknya tidak bisa menahan pemain untuk memilih klub selain Persib apalagi bila si pemain belum terikat kontrak dengan tim Maung Bandung. PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) menyatakan baru akan menyelesaikan soal kontrak pemain pada pertengahan Agustus ini.

"Jika ada pemain yang hatinya sudah bukan untuk Persib lagi, silahkan saja kalau seandainya mau bergabung dengan tim lain. Saya tidak bisa memaksakan diri," tandas Jaya.
Yang pasti Jaya memastikan sudah mengincar pemain yang pas untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Siswanto.

Namun Jaya belum berani mengungkap identitas pemain yang akan disiapkan untuk memainkan peran Siswanto di tim Maung Bandung pada musim kompetisi Liga Super mendatang. Yang pasti Jaya memberi sinyal akan mendatangkan pemain baru walaupun Persib kemungkinan akan mempertahankan Atep. Atep kata Jaya bisa memainkan peran Siswanto di sayap kiri namun lebih pas bila di-setting sebagai playmaker.




readmore »»

Dirut PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) H Umuh Muhtar menegaskan, untuk saat ini pihaknya tidak akan menerima sumbangan dalam bentuk apa pun. Sebab PT PBB telah memiliki program bisnis yang jelas untuk membiayai keikutsertaan tim Persib di pentas Liga Super Indonesia (LSI) 2009-2010.

Salah satu program yang akan segera di-launching adalah asuransi kecelakaan dan jiwa. Dalam program ini, kata Umuh, bobotoh atau siapa pun yang peduli kepada Persib bisa mendapatkan sebuah kartu anggota (member card). Kartu anggota Persib ini berbiaya Rp 100 ribu per tahun.


Mereka yang memiliki kartu anggota ini jika mengalami kecelakaan bakal mendapatkan santunan sebesar Rp 2,5 juta. Sedangkan jika meninggal dunia mendapatkan santunan Rp 5 juta. Uang Rp 100 ribu yang dibayarkan oleh anggota per tahun itu, semuanya masuk ke kas Persib untuk membiayai tim Persib.

"Kami tidak mau menerima sumbangan karena tidak ingin terbebani. Untuk itu kami segera akan mengeluarkan program semacam asuransi. Dengan demikian kami tidak sekadar mengumpulkan uang begitu saja tapi juga memberikan kontribusi berupa santunan kepada pemegang kartu anggota," terang Umuh, Senin (10/8).

Menurut Umuh, program ini murni inisiatif PT PBB dan berbeda dengan program dari BNI Life. "Kalau BNI Life pembayarannya Rp 100 ribu per bulan. Ini semacam asuransi kesehatan dan program dari BNI Life itu tetap berjalan," tandas Umuh.

Penegasan dari Umuh soal program PT PBB ini sekaligus mementahkan rencana Viking Persib Fans Club yang dimotori Ayi Beutik cs. Sebelumnya Ayi Beutik cs menggelar jumpa pers di Graha Dukomsel, Bandung, untuk menyampaikan rencana penggalangan dana bagi Persib.
Dalam program yang disampaikan Penasehat Viking Persib Fans Club Indra Bigwanto dan Sekretaris Budi Bram, disebutkan mulai hari ini bakal ada pemutihan anggota Viking. Selanjutnya anggota Viking diwajibkan melakukan pendaftaran ulang.

Pendaftaran ulang ini dikenai biaya Rp 25 ribu. Dari uang sebesar ini, Rp 10 ribu digunakan untuk biaya administrasi, sedangkan sisanya atau Rp 15 ribu bakal disumbangkan ke PT PBB. Indra dan Bram mengaku, rencana ini telah mendapat persetujuan secara lisan dari Umuh. Namun saat dikonfirmasi, Umuh justru mengaku belum pernah menyetujuinya.

"Prinsipnya kami tidak mau menerima sumbangan karena tidak ingin terbebani dan juga tidak ingin memberatkan bobotoh. Makanya kami membuat program semacam asuransi. Dengan memberikan santunan, berarti kami pun memberikan kontribusi untuk bobotoh," tutur Umuh.

readmore »»
Minggu, 09 Agustus 2009

Dua Kandidat Kuat Asisten Pelatih

Jaya menyatakan dirinya akan didampingi dua orang asisten pelatih untuk memoles Persib di musim kompetisi mendatang. Roby Darwis dan Yusug Bachtiar yang menjadi asisten pelatih Persib Liga Super 2008-2009 kembali dipilih Jaya untuk mendampinginya.


"Untuk asisten pelatih, saya akan tetap memakai Roby Darwis dan Yusuf Bachriar.  Mereka akan membantu saya selama menjadi pelatih Persib musim ini." kata Jaya.

Bersama legenda Persib tersebut, di musim kompetisi tahun kemarin, terbilang sukses karena berhasil menempatkan Persib di klasmen. Walaupun gagal mewujudkan impian juara, menempati posisi tiga menjadi prestasi terbaik Persib setelah prestasi yang sama ditoreh tahun 1995.

Didamping Robi dan Yusuf, Jaya lebih fokus membenahi pola dan skema serangan Persib. Roby memiliki tugas membenahi lini belakang, Roby fokus untuk treatmen khusus agar pertahan Persib tidak mudah dibobol striker lawan.

Peran Yusuf jejaknya nampak pada permainan Persib yang kembali menerapkan pola permainan indah yang mengandalkan aliran bola pendek dari kaki ke kaki.

"Secara kualitas mereka tidak usah diragukan lagi. Persib bisa bagus musim lalu berkat bantuan dari mereka. Musim ini bekerja sama dengan mereka lagi diharapkan bisa membawa Persib lebih baik dari musim sebelumnya


readmore »»

Jendral lini tengah Persib yang dulunya dipegang Cabanas, untuk musim mendatang perannya akan digantikan oleh pemain lokal. Peran Cabanas kemungkinan besar akan diganti oleh gelandang timnas Indonesia, Firman Utina.


Jaya mengaku dirinya tengah serius merayu mantan pemain Pelita Jaya itu untuk merapat ke Persib. Pembicaraan intensif dengan Firman, kata Jaya, telah beberapa kali dilakukan dan mudah-mudahan hasilnya menggembirakan.

"Saya terus melakukan kontak dengan Firman untuk menyamakan persepsi. Terus terang saya memerlukan kehadiran Firman ditubuh Persib untuk menjadikan playmaker mengganti Lorenzo Cabanas," ucap Jaya.

Menurut Jaya, pemain asal Maluku Utara itu memenuhi kualifikasi sebagai playmaker yang dibutuhkan Persib. Jaya punya mimpi besar menyandingkan Firman Utina dengan Eka Ramdani di lini tengah tim maung Bandung.

Jaya mengaku terpicut dengan pemain ngotot dan agresif yang kerap diperagan Firman. Gaya permainan Firman akan serasi jika disandingkan dengan Eka yang memiliki karakter teknik tinggi dengan sepok bola indahnya. Perpaduan karakter pemain yang berbeda ini akan membuat lini tengah Persib semakin berwarna.

Setelah ada kesepahaman, Jaya akan menyerahkan proses perekrutan gelandang lincah ini kepada Dirut PT pBB, Umuh Muhtar.

readmore »»

Jaya Hartono kini serius mendekati dua bek benua Afrika untuk menggantikan Nyeck Nyobe yang tidak diperpanjanga lagi kontraknya. Kedua pemain itu adalah Abanda Herman dan Bio Paulin Piere.


Namun, apabila gagal menggaet dua pemain asal Kamerun itu pilihan alternatif jatuh ke Mauro Pinto, mantan stoper PSMS Medan. Defender ini tampil cukup taktis mengawal lini belakang PSMS meski pada akhirnya tim berjuluk ayam kinantan tersebut terpeleset ke Divisi Utama musim depan.

Sebenarnya Jaya memiliki alternatif lain, yaitu Wilfredo Galaeno Genes. Namun defender Persela Lamongan tersebut sepertinya akan sulit merapat ke Persib setelah dirinya sepakat dengan manajemen Persela dan pelatihnya untuk berseragam biru langit, kostum kebesaran Laskar Kalinyamat.

Jaya memang memuji penampilan Pinto yang taktis menggalang pertahanan. Ketertarikannya bertambah ketika Pinto tampil b aik saat PSMS dikalahkan Persib 0-2 dan saat PSMS dikalahkan Persebaya di babak play-off 6-7 beberapa waktu lalu.

Secara skill individu, pemain bertinggi 182 cm tersebut berhasil meredam pergerakan striker-striker lawan.

readmore »»