Jumat, 14 Agustus 2009

Budigol Bomber Religius


KEJUTAN yang dijanjikan itu terbukti sudah. Kepastian merapatnya striker maut Budi Sudarsono ke Persib Bandung membuat surprise banyak pihak, terutama para bobotoh. Pasalnya, nama bomber yang dijuluki Budigol ini nyaris tak terdengar dalam proses perburuan pemain Persib.

Yang muncul ke permukaan justru nama Bambang Pamungkas alias Bepe. Kehadiran Budigol menyiratkan pada semua pihak, bahwa kubu Maung Bandung bakal menghentikan perburuan terhadap Bepe. Kubu Persib tampaknya sudah merasa cocok menyandingkan bomber haus gol Cristian Gonzalez dengan Budigol di lini depan.

Di lapangan hijau, mantan striker Sriwijaya FC ini dikenal garang dan memiliki karakter yang sedikit "nakal". Tak heran Budi kerap diperingati wasit, bahkan beberapa kali harus berurusan dengan komisi disiplin PSSI karena perilaku nakalnya itu.

Namun perangai ini berbeda sembilan puluh derajat jika ia berada di luar lapangan. Yang terlihat justru, Budi memiliki pribadi yang santun dan cenderung pendiam. Ibaratnya kalau tak ditanya, tak bakal menjawab. Bahasa tubuhnya pun lebih didominasi senyuman tanpa perkataan. Dan yang paling mencolok, Budi memiliki religiusitas keagamaan yang cukup kental.
Hal itu sangat kentara saat ia menginjakkan kaki di rumah peristirahatan Dirut PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) H Umuh Muhtar di Desa Ciluluk, Tanjungsari, Sumedang, Rabu (12/8) petang.

Setelah istirahat sebentar, Budi yang hadir bersama sang istri dan seorang saudaranya langsung menunaikan salat Ashar. Begitu pun ketika berkumandang azan Maghrib, Budi buru-buru menuju Mushola untuk salat Maghrib.
Disinggung tentang religiusitas yang melekat pada dirinya, Budi hanya menjawab dengan senyuman. Namun ia sempat mengungkapkan, dirinya kerap bangun malam untuk salat Tahajud. Baginya, salat merupakan obat mujarab untuk mendamaikan hati.

"Waktu terbaik untuk berdoa saat sepertiga malam. Saya yakin dengan doa dan usaha, segala sesuatu bisa berjalan dengan lancar," tutur Budi, yang pada 10 September nanti akan berangkat ke tanah suci untuk menunaikan ibadah Umroh bersama sang istri tercinta. (san)

Tak Sentuh Bukan Muhrim
LAHIR di Kediri 19 September 1979, Budi Sudarsono memiliki karakter kepribadian yang keras. Karakter seperti ini pun terbawa saat menggocek si kulit bundar. Namun tentang hal ini, bomber berjuluk Budigol ini hanya menjawab ringan," Ah itu kan lagi main bola. Kalau nggak tubrukan, bukan main bola," ucapnya.

Selain memiliki karakter keras, Budi juga memiliki sifat yang sedikit tertutup. Bahkan untuk sekadar menyebutkan nama istrinya pun, Budi enggan mengungkapkannya. "Aduh, kalau masalah pribadi nggak usah ya," ujarnya, singkat.
Budi tampaknya sangat menjaga urusan pribadinya. Dan yang terlihat ke permukaan, mantan striker Persik Kediri ini memiliki keyakinan sikap tersendiri dalam menjalani agama yang dianutnya. Sebagai contoh, ia tak akan menyentuh wanita bukan muhrimnya, meski pun itu hanya untuk berjabat tangan. "

Untuk itu jika ada wanita bobotoh yang ingin bersalaman, tak perlu heran dengan sikap Budi seperti ini. Yang pasti, Budigol menegaskan ia merasa bahagia bergabung dengan Persib dan berjanji bakal membawa tim kesayangan warga Jawa Barat ini merebut gelar juara Liga Super Indonesia (LSI) 2009-2010.

"Salah satu alasan saya merapat ke Persib karena terkesan dengan fanatisme bobotohnya. Ini membuat saya termotivasi untuk memberikan yang terbaik. Saya ingin membawa Persib jadi juara," tandas Budigol


0 komentar:

Posting Komentar