Kamis, 14 Januari 2010

Kosin & Suchao Berakhir


Persib Bandung tampaknya harus segera bersiap membidik pemain baru untuk posisi kiper utama dan gelandang serang. Dua pemain Thailand, Sinthaweechai "Kosin" Hathairattanakool dan Suchao Nutnum, kontraknya tidak bisa diperpanjang hingga Kompetisi Djarum Liga Super Indonesia berakhir.

Kontrak Kosin akan berakhir sesuai dengan masa pinjaman akhir Februari, sedangkan Suchao lebih cepat pulang ke Thailand pada akhir Januari ini atau berakhir putaran I.

Kosin maupun Suchao mengaku betah bersama Persib. Namun, mereka tetap harus menghormati perjanjian dengan klub lamanya di Thailand. "Terus terang saya sangat senang di Persib. Bobotoh banyak dan Persib klub besar. Saya sudah bicara sama manajer (klub Chonburi FC), tetapi mereka tetap menginginkan saya main di Thailand. Saya tidak bisa menolak. Mungkin tahun depan, saya bisa kembali ke Persib," ujar Kosin di Bandung, Rabu (13/1).

Sementara Suchao yang dipinjam dari TOT Thailand akan membela klub yang berbeda musim ini, yakni Power Electric, mengikuti jejak manajer dan sang pelatih yang sama-sama hengkang ke sana dari TOT.

Sebenarnya, manajemen Persib sejak beberapa pekan terakhir sudah meminta kepada Hasan Saputra, pemilik Sekolah Sepak Bola (SSB) Saint Prima yang menjembatani perekrutan Suchao dan Kosin ke Persib, untuk bernegosiasi ulang dengan klub asal keduanya supaya waktu kontrak dapat diperpanjang hingga akhir musim kompetisi. Namun, negosiasi tersebut gagal dan keduanya harus kembali ke Thailand untuk memperkuat klub masing-masing.

"Saya sudah bicarakan dengan mereka, tetapi mereka tidak memberi perpanjangan waktu. Pasalnya, kehadiran Kosin dan Suchao sangat dibutuhkan klub masing-masing yang sama-sama menargetkan diri sebagai juara Liga Thailand musim ini," ucap Hasan ketika dihubungi Rabu (13/1) malam.

Meski demikian, Hasan mengaku masih akan coba mengupayakan supaya waktu kepulangan Suchao bisa diperlambat hingga sama seperti Kosin, supaya masih dapat membela Persib hingga akhir Februari.

Suchao dan Kosin sendiri sebenarnya mengaku kerasan membela Persib. Atmosfer sepak bola tanah air, utamanya Bandung, menjadi salah satu alasan utama yang membuat mereka betah bermain di sini. "Suasananya benar-benar berbeda, apalagi dukungan suporter yang sangat mendukung tim. Hal seperti itu tidak ada di Thailand, jadi wajar kalau itu pula yang membuat saya senang bermain di sini," ucap Kosin yang diamini Suchao.

Saat dihadapkan pada dua pilihan, antara Power Electric dan Persib, sulit bagi Suchao untuk menentukan klub mana yang lebih diingininya. Persib memang menawarkan atmosfer sepak bola berbeda yang membuatnya betah dan gaji yang cukup besar. Namun jika membela Power Electric, itu berarti ia tak perlu jauh dari rumah.

Apalagi Power Electric merekrutnya dari TOT dengan memberikan bayaran tiga kali lipat lebih tinggi daripada sebelumnya. Dengan bayaran 7 ribu USD, Suchao menjadi salah satu pemain termahal di Thailand, selain Kosin.

Meski demikian, baik Suchao maupun Kosin sama-sama tidak menutup kemungkinan kembalinya mereka ke Persib suatu saat nanti. Namun terbersit harapan, jadwal kompetisi tidaklah seketat saat ini jika pada akhirnya mereka dapat kembali merumput bersama Persib.

"Jadwal kompetisi ketat yang ada di sini benar-benar tidak bagus untuk pemain. Stamina pemain dikuras terus-menerus hingga kualitas permainan pun diabaikan. Kalau seperti itu terus akan sulit meningkatkan kualitas sepak bola di sini," ucap Kosin.

Sementara itu, mewakili tim, Asisten Pelatih Robby Darwis mengaku bahwa belum mengetahui kepastian kembalinya kedua tim asal Thailand tersebut dalam waktu dekat. Oleh karena itu, hingga saat ini, jajaran pelatih memang belum berkonsentrasi mempersiapkan pemain alternatif yang dapat mengisi peran sentral yang diisi keduanya.

"Kami harap negosiasi memperpanjang kebersamaan mereka di Persib berhasil. Namun kalau gagal, mungkin manajemen akan mempersiapkan gantinya yang memiliki kemampuan setara dan bisa segera klop dengan tim," ucapnya seusai sesi latihan Rabu (13/1) sore di Stadion Persib Jalan Ahmad Yani Bandung.

Source: PR



0 komentar:

Posting Komentar