Ada fakta menarik. Pagi tadi, bertempat di mess Persib jalan Ahmad Yani, Bandung, H Umuh Muhtar bercerita bahwa sebelum partai melawan Arema, beliau sempat mengultimatum panpel pertandingan Persib untuk serius membenahi permasalahan tiket. Umuh mendapatkan laporan bahwa sebelum tanggal 14 maret ini, setiap pertandingan Persib, tiket selalu tersisa.
“Masa pada laga melawan Persisam, tiket yang terjual hanya 10 ribu lembar saja? Semua juga bisa melihat, stadion penuh. Begitu pula pada partai-partai sebelumnya, termasuk ketika melawan Persebaya, walaupun stadion penuh sesak, tiket masih tersisa,” katanya dengan nada menaik.
Berdasarkan pantauan dilapangan, pertandingan melawan Persisam, yang merupakan partai terakhir Kosin berkostum maung Bandung, hanya sedikit bangku yang terlihat kosong di tiap tribun pada pukul 5 sore. Sedangkan pada waktu kickoff, seluruh bangku terlihat penuh. Begitu juga dengan partai-partai sebelumnya, seluruh tribun stadion terlihat penuh.
Pada tahun ke tahun, masalah ticketing ini memang menjadi masalah klasik yang tidak pernah bisa terpecahkan oleh panpel Persib. Bobotoh selalu saja sulit mendapatkan tiket, terutama ketika Persib menghadapi musuh bebuyutan seperti PSMS, Persija, dan Persebaya.
H Umuh hanya berharap, panpel Persib bisa lebih meminimalisasi lagi kebocoran dari sektor tiket ini. Walaupun menurutnya, kebocoran tiket memang tak bisa dihindarkan, juga dengan keberadaan calo yang di level piala dunia pun masih ada. Untuk itu, sebagai salah satu solusinya, beliau menyarankan panpel untuk lebih memperketat pengawasan di pintu masuk tribun.
“Saya sudah berkoordinasi dengan polres untuk membantu pengamanan di pintu masuk. Jadi nantinya akan ada 65 personel dari kepolisian yang akan menjaga 13 pintu masuk, mereka bertugas khusus untuk mengawasi tidak ikut menyobek tiket,” ujarnya.
Tak lupa, beliaupun ikut menghimbau kepada bobotoh yang akan membeli tiket untuk tidak membeli tiket keriting.
source : simamaung.com
0 komentar:
Posting Komentar