PEJUANG Jepang untuk pertama kalinya membela persepakbolaan pribumi di kawasan Pasundan. Dia tidak membawa senjata khas negara "bunga sakura" itu dengan sebilah pedang samurai di punggungnya. Akan tetapi, kekuatan samurai bertumpu di kedua kakinya. Kedatangannya diuji dalam arena lapangan hijau untuk membela tim kesebelasan Persib Bandung alias si "Pangeran Biru" dalam putaran kedua Liga Super Indonesia (LSI) 2009-2010.
Satoshi Otomo, alias Mang Omo panggilan sayang dari manajer Persib Umuh Muchtar itu, mendapat kehormatan untuk melakoni laga perdana dengan bertandang ke markas si "Macan Putih" Persik Kediri, Selasa (9/2), setelah pertengahan Januari lalu datang melamar Persib. Pelatih Jaya Hartono benar-benar telah melimpahkan posisi gelandang tengah kepada lelaki berumur 28 tahun ini sebagai pengganti Suchao Nutnum.
Alasan menurunkan mantan pemain Gifu FC 2007-2010 itu tentunya setelah sang arsitek mengamati dari beberapa latihan rutin Persib dan laga persahabatan dengan Pesik Kuningan, Rabu (3/2) lalu. Setidaknya ada harapan besar pada lelaki plontos itu bisa bekerja sama dengan para punggawa "Biru" lainnya, mengangkat Persib ke level yang lebih tinggi lagi. Dia pun mendapatkan kehormatan menjadi pemain lapis pertama melawan Persik.
Satoshi yang merasa gegar budaya itu berusaha membaur dan memahami akulturasi negara matahari dengan tanah pasundan. Sedikitnya dia mengakui ada beban ketika bayang-bayang Suchao terus bergeming. Akan tetapi, sebagai mantan pemain profesional FC Reimsbach (Jerman) pada tahun 2006 itu, dia tidak menghiraukan semua.
"Saya beda dengan Suchao dan saya akan mewarnai Persib lebih baik," ucap lelaki kelahiran Chiba, 1 Oktober 1981 itu sambil dibantu oleh salah seorang temannya sebagai penerjemah via telefon selularnya di Hotel Insumo, Jln Urip Sumoharjo, Kota Kediri, Senin (8/2).
Pemilik tinggi badan 172 cm dan berat 73 kg itu mengaku tidak sabar menunjukkan kemampuannya menaklukkan rumput pertamanya melawan Persik. Dia mengaku ingin bermain lebih bagus ketimbang melawan Pesik ketika pertandingan persahabatan kemarin. "Saya siap main, meskipun kemarin kondisi saya sedikit kurang sehat. Saya harus siap karena ini ajang pembuktian saya," tutur mantan pemain Yokohama FC 2004-2005 itu.
Dia mengakui tidak akan merasa gugup ketika dihadapkan dengan para pendukung yang saat itu bukan bobotoh. Di mata dia, penonton sepak bola di Indonesia jauh berbeda dengan Jepang yang cenderung tidak seaktif di Indonesia.
Satoshi dengan seragam bernomor punggung 11 itu akan menjadi satria di lini tengah Persib bersama Gilang Angga, Eka Ramdani, Hariono, dan Atep. Kini dia sedang menunggu keputusan resmi dari PT Liga Indonesia yang paling lambat turun Selasa.
Jaya Hartono yang selalu mengingatkan pada semua pendukung Persib dan pemain mengenai hadirnya Satoshi tak bosan menegaskan, Satoshi itu beda dengan Suchao. Layaknya kakak dan adik kandung, pasti tidak akan memiliki kemampuan yang sama persis.
Jaya yang cukup terpukau dengan penampilan perdana Satoshi di lini tengah ketika dijamu Pesik. Hal itu terlebih pada permainan bola-bola pendek milik Satoshi.
Kini, samurai di kaki Satoshi yang terus diasah selama satu bulan sudah waktunya beraksi. Menyabit rumput Stadion Brawijaya dengan umpan-umpan tajam dan akurat, membawa Persib menjadi pemenang. (Novianti Nurulliah/"PR")
Source: PR
Selasa, 09 Februari 2010
Label: Update
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar