Rabu, 17 Februari 2010

Konsistensi Persib

ADA yang mengatakan Persib seperti Asenal. Persib dan Arsenal sama-sama butuh konsistensi bila masih ingin ambil bagian dalam persaingan menggapai gelar juara. Namun Persib seperti juga Arsenal di kompetisi Liga Inggris sana, justru selalu kehilangan konsistensi alias tidak konsisten ketika persaingan ke tangga juara mendekati klimaks.

Mereka yang menyebut Persib tidak konsisten karena permainannya klub asuhan Jaya Hartono ini masih angin-anginan. Terakhir Persib menyerah 1-2 kepada Persebaya Surabaya di Stadion Gelora 10 November Surabaya.
Ketika menghadapi Persebaya di kandangnya yang "dikuasai" Bonek, Persib kehilangan permainan terbaiknya bila tidak mau disebut tampil buruk. Padahal bila dibandingkan tiga pertandingan terakhir ketika melumat Persebaya 4-2 dan Persik Kediri 6-1 (di Stadion Si Jalak Harupat pada putaran pertama) dan mempermalukan Persik 3-1 di awal putaran kedua, penampilan Persib memang buruk ketika dirontokkan Persebaya pada Minggu (14/2).
Tarung melawan Persebaya mendapat perhatian banyak bobotoh, bukan hanya karena Persib takluk 1-2 tapi kenyataan pada pertandingan tersebut tidak adanya pergantian pemain dilakukan Jaya Hartono. Padahal seperti pada pertandingan tandang lainnya, Jaya tidak hanya membawa sebelas pemain. Setiap kali tandang ke kandang lawan, Persib tak lupa memboyong banyak pemain cadangan. Tapi di kandang Persebaya, Minggu (14/2) kemarin, semua tahu Persib benar-benar dibela sebelas pemain!
Namun kita harus tahu diri, soal teknik dan strategi bertanding sepenuhnya ada pada pelatih (dalam hal ini Kang Jaya dan para asistennya). Kita yang mengaku bobotoh yang fanatik setengah mati pun tidak bisa protes. Walau tentu kita tidak bisa dipaksa berhenti bermimpi Persib jadi juara!
Untuk jadi juara, Persib harus konsisten. Artinya Persib harus konsisten main bagus dan merebut kemenangan di setiap pertandingan. Bila tidak, Persib akan sulit tiba di puncak klasemen sebagai syarat untuk jadi juara. Buktinya setelah dipermak Persebaya, Persib yang sudah sampai di posisi tiga langsung melorot ke posisi lima klasemen sementara.
Mampukah Persib kembali menemukan permainan terbaiknya dan merebut kemenangan demi kemenangan? Jawabnya akan terlihat pada saat menjamu Persisam Samarinda pada pertandingan di Stadion Si Jalak Harupat, Sabtu (20/2).
Melawan Persisam menjadi pertandingan penting karena inilah tes atas konsistensi keperkasaan pasukan Kang Jaya. Bila Persib gagal menang atas Persisam, tampaknya "tudingan" yang menyamakan Persib sama dengan Arsenal sebagai tim yang tidak konsisten adanya benarnya. Karena kalah di pertandingan-pertandingan menentukan, Persib akan seperti Arsenal yang kini mulai keteteran mengejar Chelsea dan Manchester United dalam berburu gelar juara.
Bila Persib gagal jadi juara tahun ini, bobotoh tentu akan kecewa. Apalagi harga tiket pertandingan Persib dipastikan naik. Bobotoh yang ingin menyaksikan pertandingan Persib, dimulai saat Persib menjamu Persisam, harus merogoh kocek lebih dalam. Namun sekali lagi, kita sebagai bobotoh tidak boleh protes.

Source: TJ



0 komentar:

Posting Komentar