Kemenangan Persib Bandung atas Persik Kediri 1-3 hari selasa sore 9 Februari 2010, membuat semua pihak yakin bahwa Persib sedang berada di jalur yang tepat untuk bersaing memperebutkan gelar juara Liga Super Indonesia musim 2009/2010. Kemenangan laga kandang Persib ini menaikan moral bertanding anak-anak Maung Bandung.
Euforia kemenangan tandang ini bukan merupakan yang pertama. Sebulan yang lalu, tepatnya tanggal 16 Januari 2010, Persib pun mengalami euforia yang serupa di Kalimantan. Kemenangan tandang pertama 0-2 atas Bontang FC, membuat Persib menatap laga kedua di Borneo dengan penuh percaya diri saat menghadapi Persisam, 3 hari kemudian.
Akan tetapi, Persib yang bermain begitu percaya diri akhirnya harus takluk di tangan tim promosi tersebut 2-1. Kepercayaan diri berlebihan anak-anak Maung Bandung harus dibayar mahal oleh kekalahan.
Kemenangan atas Persik memang dapat dikatakan sangat baik. Prediksi akan menurunnya performa pada saat putaran kedua dimulai, berhasil dimentahkan oleh anak-anak Persib. Mereka tetap tancap gas untuk mengejar Arema dan Persiba. Apalagi, penampilan Otomo sebagai pengganti Suchao sudah semakin memikat. Kepercayaan diri mereka tetap tinggi.
Namun, tidak ada salahnya jika Persib tetap berhati-hati. Kejadian tour Kalimantan bisa menjadi contoh. Menghadapi Persebaya yang merupakan musuh bebuyutan sejak jaman perserikatan, Pemain Persib harus tetap menginjak bumi.
Tidak percaya diri berlebihan mungkin adalah kata yang tepat. Posisi Persebaya di klasemen memang masih di bawah Persib, namun itu bukan alasan untuk tidak waspada. Dua gol yang bersarang di gawang Kosin di Si Jalak Harupat merupakan bukti bahwa mereka merupakan tim yang patut diperhitungkan.
Semoga saja, tragedi Kalimantan tidak terulang saat Persib menghadapi Persebaya. Tidak percaya diri berlebih, tidak mengaggap enteng lawan, dan tetap waspada bisa menjadi kunci sukses pada pertandingan Persib selanjutnya.
source : simamaung.com
Rabu, 10 Februari 2010
Label: Update
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar