Selain Persib terancam kalah 0-3, panitia pelaksana (panpel) Persib terancam denda Rp 25 juta jika gagal menggelar pertandingan Persib melawan Persiba Balikpapan, Rabu (26/5) nanti. Panpel dinilai melanggar Pasal 25 ayat 6 juncto ayat 7 Manual Liga Indonesia.
Pasal itu menyoal pemberitahuan mengenai pembatalan pertandingan empat belas hari sebelum hari H. Ancaman denda pasal ini adalah Rp 25 juta. Denda sebesar itu dialami panpel Persija dan Persik karena gagal menggelar pertandingan.
Sekretaris panpel Persib, Budhi Bram Rachman mengatakan, panpel sudah berusaha mencari stadion alternatif sesuai dengan standar dari PT Liga Indonesia. Namun, mereka tetap tidak bisa memberikan izin karena berbagai alasan, termasuk sempitnya waktu persiapan.
"Singaperbangsa sudah tidak bisa dipakai, jangankan Persib, Pelita juga tidak diberi izin. Stadion Soemantri Brojonegoro juga tidak bisa, Persija pun kemarin tidak bisa main di sana, sedangkan Stadion Manahan tidak bisa karena dipakai laga semifinal dan final divisi utama. Paling Jati Diri Semarang, mereka baru akan mengabarinya pada Selasa nanti. Itu pun saya masih kurang yakin, karena pengelola stadion sedang melakukan perbaikan," tutur Bram, di rumah makan Jln. Diponegoro, Bandung, Jumat (21/5).
Bram mengatakan, pihaknya telah berusaha maksimal. Namun melihat kenyataannya seperti saat ini, ia akan mengembalikan keputusan kepada manajemen Persib.
Ia menegaskan, laga Persib melawan Persiba nanti sudah pasti tidak dapat izin dari kepolisian. Hal itu sudah resmi dinyatakan dalam surat yang diberikan Kasatintel Polwiltabes Ajun Komisaris Bachtiar Purnama. "Analisis polisi, dari tiga pertandingan, setiap pertandingan ada kejadian. Pertandingan pertama relatif lancar, kedua ada pemukulan terhadap aparat TNI, ketiga puncaknya, ada pelemparan rumah warga dan perusakan mobil berplat B. Polisi menyimpulkan grafik kekerasannya meningkat," katanya.
Menurt Bram, polisi sudah memberikan kesempatan, tetapi bobotoh tidak menghargai kepercayaan tersebut. Polisi pun harus menunjukkan bahwa mereka tidak main-main, apalagi sebelumnya ada pernyataan sikap dari bobotoh.
Manajer Persib, Umuh Muchtar yang ditemui di Stadion Siliwangi mengatakan, Persib lebih baik menelan kekalahan WO (walk over) 0-3 dibandingkan dengan harus menggelar pertandingan di luar Kota Bandung. Pasalnya, Umuh merasa pesimistis tidak ada stadion yang bisa dijadikan tempat untuk menyelenggarakan pertandingan anak asuhnya nanti.
"Stadion mana lagi coba? tidak ada alternatif stadion lagi. Biar kami kalah WO saja, dan biar saja bubar semuanya. Saya juga akan mundur dari Persib," ujar Umuh dengan nada emosi.
Menurut dia, sudah tidak ada lagi yang harus diperjuangkan apabila dukungan bagi Persib tidak ada. "Buat apa? Kita sudah capek," ungkapnya.
Ia pun masih berharap, kepolisian memberikan kebijaksanaan. Pasalnya, biang keladi yang menyebabkan Persib mengalami situasi genting seperti saat ini adalah oknum bobotoh.
"Saya minta mereka (oknum) ditangkap dan diproses di jalur hukum. Saya akan melawan bobotoh yang membela orang-orang yang salah," tuturnya.
Source: PR
Sabtu, 22 Mei 2010
Label: Update
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar