PANTAI dan tempat wisata alam biasanya menjadi lokasi yang sering diserbu anak sekolah di saat musim liburan seusai ujian sekolah. Namun, ada yang berbeda dari study tour ala SMPN 2 Sukasari, Desa Anggasari, Kec. Sukasari, Kab. Subang. Mereka menjadikan tempat Persib berlatih sebagai salah satu tujuan wisata mereka selama di Bandung, seperti terlihat Rabu (19/5).

Sedikitnya dua ratus siswa dengan seragam kaus bertuliskan "The Only One Persib Bandung" memadati halaman Kafe Persib sore itu. Di depan pintu masuk kafe, mereka saling berebut untuk mengambil gambar maupun meminta tanda tangan para punggawa Persib yang saat itu akan pulang seusai menghadiri ulang tahun cucu Manajer Persib Umuh Muchtar.

Atep, Satoshi Otomo, Christian Rene Martinez, Cristian Gonzales, Edi Hafid, Wildansyah, serta Robby Darwis menjadi incaran belia belasan tahun itu yang tak ingin menyia-nyiakan kesempatan langka bertatap muka langsung dengan idola mereka. Terlihat wajah-wajah antusias disertai teriakan histeris ketika para bintang lapangan tersebut bersedia berbagi tanda tangan dan berfoto bersama mereka.

Meski berlangsung singkat, kebersamaan bobotoh yang berasal dari Pantai Pondok Bali Gagaramenyan Subang itu dengan para pemain Persib cukup memuaskan rasa penasaran mereka. Mereka sudah menantikan pertemuan dengan pemain Persib sejak lima bulan lalu.

"Alhamdulillah antusiasme anak-anak terhadap Persib bisa terwujud hari ini (Rabu, kemarin). Mereka memang fans berat Persib. Saya juga heran, ketika salah satu tujuan wisata kita ke Bandung untuk bertemu pemain Persib, animo para siswa meningkat. Biasanya kalau ke tempat wisata lain kami hanya memboyong siswa dalam dua bus. Namun ketika para siswa tahu kunjungan ke Bandung ini untuk bertemu pemain Persib, jumlah peserta naik seratus persen menjadi empat bus yang mengantar kami ke Bandung," ungkap ketua panitia, Dudung Sulaiman.

Selain itu, kata Dudung, demi Persib, mereka rela meninggalkan pesta pernikahan salah seorang guru mereka. Dudung merasa puas, meskipun tujuan utama untuk melihat latihan Persib langsung tidak tercapai. Sedikitnya, tampilnya pemain Persib yang menemui dia dan anak didiknya tanpa mengenakan kostum Persib dapat mengobati penasaran siswa siswi dari daerah pantura itu.

Menurut Dudung, prestasi Persib memang layak untuk dikagumi. Hal itu memotivasi anak didiknya untuk terus bersemangat. Selain itu, di sekolah mereka, olah raga sepak bola bisa berkembang karena terinsiprasi oleh "Maung Bandung".

Dia menambahkan, selain bertemu langsung dengan pemain Persib, sebelumnya mereka mengunjungi Museum Iptek di Padalarang dan kawasan belanja Cihampelas. Setelah itu, rombongan kembali pulang ke Subang.

Dari kebahagiaan siswa siswi SMP itu, terselip satu kekecewaan. Ai Tri (13) salah seorang siswa mengungkapkan tidak begitu puas karena tidak bisa berbincang-bincang langsung dengan pemain Persib terutama Cristian "El Loco" Gonzales. Selain itu, ia dan teman-teman lainnya kecewa karena tidak disediakan tempat khusus untuk menjalin suasana agar lebih akrab dengan para pemain Persib sehingga bisa berbagi ilmu dan pengalaman mereka di lapangan.

Sementara itu, Umuh mengaku bangga. Karena selain museum, ternyata eksistensi Persib dapat menarik perhatian kalangan pendidikan untuk dijadikan objek wisata. Dengan demikian, ke depan potensi kunjungan anak sekolah yang ingin melihat langsung latihan skuad "Maung Bandung" dapat lebih terorganisasi lagi.

"Peluang Persib menjadi daya tarik study tour pelajar itu terbuka lebar. Sekolah mana pun bisa asal sesuai dengan jadwal latihan Persib saja," ungkap Umuh.

Tentu saja, jika ingin menyaksikan latihan Persib secara berombongan, terlebih dahulu bisa menghubungi PT Persib Bandung Bermartabat Jln. Sulanjana No. 17 Bandung untuk informasi lebih lanjut. (Novianti Nurulliah/"PR")

Source: PR

0 komentar:

Posting Komentar