Dugaan insiden penamparan terhadap salah seorang bobotoh di Stadion Gelora Bumi Kartini (GBK) Jepara, Sabtu (10/4) malam dan kegagalan Persib Bandung dalam meraih poin penuh di empat kali laga tandang, menguatkan pengistirahatan Pelatih Kepala Persib, Jaya Hartono.
Manajer Persib H. Umuh Muchtar mengatakan, dia belum mengarah kepada penunjukan alternatif pelatih pengganti yang baru hingga saat ini. Hal itu akan dibawa ke tingkat rapat besar konsorsium yang akan digelar Rabu (14/4). Namun, tidak menutup kemungkinan jika ada pergantian, Asisten Pelatih Robby Darwis atau Yusuf Bachtiar naik sementara menjadi pelatih kepala.
"Ya, tunggu saja nanti keputusannya seperti apa. Saya juga belum menghubungi dan menanyakan langsung kepada Jaya seusai pertandingan soal bobotoh yang katanya kena tamparan Jaya, karena saya sendiri langsung meninggalkan stadion, ada keperluan mendesak. Mungkin saya akan menemuinya langsung pada latihan rutin Persib di Stadion Siliwangi, Senin (ini)," kata Umuh yang dihubungi, Minggu (11/4).
Umuh mengaku kecewa dengan tindakan pelatih yang telah menakhodai Persib hampir di dua musim Djarum Liga Super Indonesia (DLSI) ini, apabila terbukti menampar seorang bobotoh. Di tengah labilnya emosi pemain saat ini, tindakan kurang cerdas tersebut sangat disayangkan. "Wajarlah kalau memang ada bobotoh yang mengungkapkan kekesalannya kepada pelatih karena tim kebanggaan mereka kalah terus. Akan tetapi, kenapa Jaya harus seperti itu?" tuturnya.
Berdasarkan catatan musim DSLI 2009-2010, pelatih yang diganti di tengah jalan seperti Subangkit sebagai Pelatih Persema Malang, Danurwindo di Persebaya, Ghusnul Yakin di Persik, Fandi Ahmad di Pelita Jaya, serta Widodo C. Putra dari Pelatih Persela. Sebelum terpilih pelatih definitif, asisten pelatih yang mendapat tanggung jawab sementara menangani tim.
Wakil Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB), Moh. Farhan yang dihubungi terpisah mengatakan, kekalahan beruntun tersebut perlu dievaluasi segera. Kegagalan tim meraih poin penuh itu cukup mengganggu, termasuk dengan pelatih sebagai peramu materi tim yang dinilai bermasalah dalam meracik strategi.
"Masa krisis striker jadinya banyak kebobolan. Kalau iya krisis penyerang setidaknya hasilnya imbang. Kalau Persib kalah terus berarti ada masalah di lini belakang. Hal ini harus dievaluasi, tetapi saya sarankan agar tim konsentrasi dulu pada Piala Indonesia. Jangan sampai pelatih bubar, tim juga ikut bubar," katanya.
Source: PR
Senin, 12 April 2010
Label: Update
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar