SALAH seorang bobotoh setia Persib, Kurnia Praja, mengetahui perkembangan tim kesayanganya itu. Termasuk keberadaan bobotoh-nya sendiri. Ia menilai ada perbedaan cukup mencolok dari bobotoh jaman baheula dengan bobotoh sekarang.
"Bobotoh zaman dulu lebih tertib, mereka masih bisa menahan emosi manakala pemain Persib dicurangi ataupun saat tim Persib kalah. Tapi sekarang mereka lebih berani melakukan tindakan-tindakan yang kurang terpuji, bahkan cenderung anarkis," ungkap Bintek Pengda Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (Gabsi) Jabar ini di Gedung KONI Jabar, Senin (5/4).
Ia berharap bobotoh bisa lebih mengendalikan emosi saat melihat tim kesayangannya berlaga. Sebab jika hal itu dilakukan, yang rugi Persib sendiri. "Kalau melakukan tindakan tidak terpuji, Persib bisa terkena imbasnya dari Komisi Disiplin PSSI. Jadi mending tertib aja deh saat menonton," katanya.
Terkait perkembangan tim kesayanganya, ayah tiga orang anak ini menilai, permainan "Maung Bandung" saat ini tidak bisa diprediksi. Mereka kerap tampil bagus, tapi tidak jarang juga bermain buruk. "Permainannya tidak stabil, kadang bagus, kadang jelek. Waktu main terakhir kemarin di Lamongan, saya melihat permainannya jelek. Tapi waktu melawan Persibaya, sangat bagus. Kerja sama yang ditampilkan solid, sehingga mampu menampilkan permainan yang cantik," ujarnya
Seperti bobotoh lainnya, Kurnia juga tidak pernah ketinggalan menyaksikan Persib Bandung berlaga. Saat masih muda, Kurnia selalu menyaksikan laga Persib langsung di stadion. Tapi sekarang ini ia lebih memilih menonton melalui layar televisi atau melalui pesawat radio. "Sesibuk apa pun saya akan menyempatkan diri menonton Persib di TV. Kalau untuk nonton langsung ke stadion, saya sudah tidak mau lagi. Malas kalau harus menghadapi kemacetan, belum lagi stadionnya penuh sesak. Kalau dapat tiket gratis pun saya tidak pernah datang," paparnya. (laksmi sri sundari/"GM")
Source: GM
Rabu, 07 April 2010
Label: Update
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar