Posisi Pelatih Persib Jaya Hartono semakin rawan menyusul kekalahan Persib dari Persijap 1-2 (0-1), pada laga lanjutan Djarum Liga Super Indonesia (DLSI) 2009-2010, di Stadion Gelora Bumi Kartini, Sabtu (10/4). Demikian diungkapkan Manajer Persib H. Umuh Muchtar seusai laga, kepada para wartawan, termasuk dari Pikiran Rakyat Windy Eka Pramudya dan Usep Usman Nasrulloh.
Menurut Umuh, posisi Jaya makin berat untuk tetap duduk di kursi kepelatihan skuad "Pangeran Biru". "Banyak pihak terkait yang harus dilibatkan untuk membahas masalah ini. Pada Rabu (14/4) nanti, kami akan menggelar rapat besar, termasuk dengan konsorsium. Rapat ini akan membahas banyak hal terkait Persib, termasuk soal pelatih," katanya.
Seusai pertandingan, di luar stadion terjadi insiden antara bobotoh dan Pelatih Persib Jaya Hartono. Salah seorang bobotoh asal Bekasi yang kecewa dengan kekalahan Persib, diduga mengeluarkan komentar pedas kepada Jaya. Merasa tidak terima, Jaya yang terpancing emosi, menampar bobotoh tersebut.
Kejadian ini langsung dilerai oleh ofisial Persib. Setelah itu, Jaya langsung naik bus tim. Kejadian ini langsung ramai diperbincangkan di dunia maya, seperti di situs jejaring sosial Facebook dan Twitter. Di akun Twitter salah seorang pemain Persib, Nova Arianto, ada seorang bobotoh yang menanyakan hal tersebut. Namun, Nova mengaku tidak melihat kejadian tersebut.
Menurut salah seorang bobotoh, mereka akan menyelesaikan masalah ini dengan Jaya pada Senin (12/4). Saat Jaya akan dikonfirmasi tentang hal itu, dia sudah bertolak ke Bandung bersama rombongan.
Terkait dengan kepemimpinan wasit Eri Bastari pada laga ini, Umuh mengaku, keberpihakan wasit terlihat sangat mencolok. Menurut Umuh, dia tidak ingin mengambinghitamkan siapa pun atas kekalahan ini, tetapi kenyataannya di lapangan seperti itu. "Anak-anak bermain bagus dan ngotot, motivasi mereka tinggi. Dua gol Persijap merupakan keberuntungan," ujar Umuh.
Pelatih Persib Jaya Hartono mengungkapkan, pertandingan semalam cukup menarik. Kedua tim saling menyerang, siapa pun yang lengah sedikit akan kebobolan. Dua gol Persijap, kata Jaya, merupakan gol yang mudah, karena buah dari kelengahan pemain belakang.
"Motivasi pemain Persib untuk membalas kekalahan setelah ketinggalan dua gol sangat tinggi, jadi permainan menjadi cukup keras. Ini yang menyebabkan banyak pelanggaran," ucap Jaya.
Sementara itu, Asisten Pelatih Persijap Anjar Jambore menyatakan, pihaknya sangat bersyukur dengan kemenangan ini. "Persib ini tim besar, dengan pemain-pemain berkualitas. Namun, kami bisa mengalahkan mereka," ujar Anjar.
Lengah
Kemenangan Persijap dibuka di babak pertama lewat gol M. Bachtiar pada menit ke-43. Bachtiar yang lepas dari pengawalan pemain belakang Persib tanpa kesulitan melepaskan tandukan yang gagal dijangkau Markus.
Blunder Gilang Angga Kusuma yang berakibat fatal menjadi pelengkap kemenangan Persijap. Umpan yang hendak diberikan Gilang kepada rekannya justru mendarat di kaki Eki Nurhakim yang dengan cepat menggiring bola menuju kotak penalti Persib, sebelum akhirnya tendangan kaki kanannya menaklukkan kiper Markus Haris Maulana. Persib tertinggal 0-2 hingga pertengahan babak kedua.
Pada menit ke-48, Jaya Hartono menarik Airlangga dan memasukkan Aji Nurpijal. Masuknya mantan pemain Persijap itu diharapkan mampu membuat strategi serangan Persib bertambah.
Namun, strategi itu tidak langsung berbuah positif, karena gawang Persib kembali kebobolan pada menit ke-59, akibat blunder Gilang Angga yang kemudian posisinya digantikan Wildansyah.
Persib baru bisa memperkecil kekalahan menjadi 1-2 lewat gol Atep pada menit ke-74. Umpan matang Satoshi Otomo langsung dimanfaatkan Atep lewat tendangannnya yang gagal dibendung oleh kiper Persijap, M. Syahbani.
Source: PR
Minggu, 11 April 2010
Label: Update
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar